04 September, 2011

Prinsip Penggunaan Pestisida Pertanian

Penggunaan pestisida pertanian berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi pengguna, konsumen, lingkungan, serta dampak sosial ekonomi. Oleh karena itu, penggunaan pestisida harus dilakukan secara hati-hati. Tujuan penggunaan pestisida harus ditekankan untuk menurunkan populasi hama, menghentikan serangan penyakit, dan mengendalikan gulma agar keberadaannya tidak menyebabkan kerugian secara ekonomis atau bisa menekan kehilangan hasil.

Pestisida tidak dimaksudkan untuk menaikan produksi tanaman, tidak pula untuk menyuburkan tanaman. Jika produksi tanaman yang di perlakukan lebih tinggi hasilnya di bandingkan dengan tanaman yang tidak diberi pestisida, hal tersebut merupakan konsekuensi logis. Sebagai contoh jika petak yang tidak mendapatkan aplikasi pestisida sebagian hasilnya hilang karena dirusak OPT, petak yang mendapatkan aplikasi pestisida mengeluarkan hasil yang normal.

Memang ada beberapa bahan aktif pestisida memiliki efek fitotonik seperti pada beberapa senyawa triazole. Namun, efek ini harus dianggap sebagai efek samping saja, bukan tujuan utama penggunaan pestisida. Untuk menghindari atau menekan hal-hal yang tidak diinginkan, penggunaan pestisida pertanian sebaiknya memperhatikan tiga prinsip berikut :

Tanaman Penutup Tanah (LCC)

Sering juga disebut tanam pelengkap (Smother crops) atau tanaman pesaing (Competitive crops). Sebagai tanaman penutup tanah bisa digunakan tanaman kacang-kacangan (leguminosae) karena selain dapat tumbuh secara cepat sehingga cepat menutup tanah serta mencegah perkecambahan dan pertumbuhan gulma, maka akan dapat juga digunakan sebagai pupuk hijau. Sifat penting yang diperlukan bagi tanaman penutup tanah adalah harus dapat tumbuh dan berkembang cepat sehingga mampu menekan gulma lainya. Jenis leguminosa yang bisa digunakan adalah Calopogonium muconoides, Calopogonium caerelum, Centrosema pubescen, dan Pueraria javanica. Jenis ini dapat berkembang secara cepat dalam waktu 1-3 tahun setelah tanam, tetapi setelah itu cepat menjadi jarang kalau naungan pohon utama telah terbentuk. Disamping itu mampu meningkatkan kesuburan tanah dan  kandungan N.

03 September, 2011

Pengendalian Gulma

             Pengertian  Pengendalian gulma(control) harus dibedakan dengan pemberantasan (Eradication).Pengendalian Gulma didepinisikan sebagai proses membatasi infestasi gulma sedemikian rupa sehingga tanaman dapat dibudidayakan secara produktif dan efisien, tidak ada keharusan untuk membunuh gulma, melainkan cukup menekan pertumbuhan dan atau mengurangi populasi saja. dengan kata lain pengendalian bertujuan hanya menekan populasi gulma sampai tingkat populasi yang tidak merugikan secara ekonomik atau tidak melampui ambang ekonomik(economic threshold), sehingga sama sekali tidak bertujuan menekan gulma samapi populasi nol.
            Pemberantasan merupakan usaha mematikan seluruh gulma yang ada baik yang sedang tumbuh maupun alat reproduksinya, sehingga populasi gulma sedapat mungkin ditekan sampai nol.Cara ini baik dilakukan pada areal yang sempit dan tidak miring, pada areal luas cara ini mahal dan pada lahan miring kemungkinan besar menimbulkan erosi.

02 September, 2011

Manfaat Gulma

Gulma disamping merugikan juga memberikan manfaat bagi manusia, terutama bilakepentingan manusia terhadap tumbuhan tersebut bersifat subyektif. Manfaat Gulma adalah sebagai berikut :
  •  Menambah kesuburan tanah terutama dalam hal bahan organik. Contoh Ageratum conyzoides, pistia       stratiotes dll
  • Mencegah atau mengurangi timbulnya erosi. Contoh Mimosa invisa, Tithonia diversifolia
  • Sebagai Bahan Makanan ternak. Contoh Pennisetum purpureum, Cynodon dactylon
  • Bahan Penutup Tanah/Mulsa.Contoh Mimosa invisa

Karakteristik Gulma

* Rumput (Grasses)
* Teki (Sedges)
* Gulma Daun Lebar (Broad Leaved Weeds)
* Gulma Semusim, Dua Musim dan Tahunan (Annual, Biennial and Perennial weeds)
* Gulma Berkayu (Woody weeds)