I.
PENDAHULUAN
Sudah lama anggrek dipelihara
dimana-mana. Hal ini tak mengherankan karena bunganya memang sangat indah dan
memang kenyataan bunga anggrek itu mempunyai keindahan yang khas.
Begitu indahnya bunga anggrek sehingga
telah zaman dahulu di kalangan rakyat dimana-mana timbul rasa kekaguman itu.
Kaum hawa mempergunakan bunga anggrek untuk menghias sanggulnya pada
upacara-upacara agama, pesta-pesta, peringatan-peringatan dan lainnya.
Di samping warnanya, anggrek mempunyai
daya tarik lain yaitu baunya yang khas, dengan bau bunga ini, serangga yang
jauh tempatnya dapat tertarik, dan mendapatkannya untuk menghisap madunya. Lagi
pula yang sangat penting bagi tanaman anggrek, itu terjadi bersamaan waktunya
dengan penyerbukan yang diharapkan oleh anggrek untuk melangsungkan
keturunannya. Berdasarkan baunya baunya ini pula, maka di Eropa dan
negara-negara lain orang membuat campuran bahan minyak wangi atau minyak rambut
dengan bau-bauan bunga anggrek.
Bahkan ada beberapa negara yang menobatkan
bunga anggrek sebagai bunga kebanggaan, misalnya Guetemala yaitu jenis bunga
anggrek Lycaste skinneri varietas
Alba, Republik Panama menobatkan Presteria
elata menjadi Flor Nasionalnya, bunga kebangsaan juga. Lambang kerajaan
Minnesota dahulu kala di benua Amerika adalah bunga anggrek.
Sejak orang menganal anggrek maka
orang berusaha untuk mengerti lebih banyak lagi dan berusaha dapat menanam
anggrek secara teratur. Sekarang dimana-mana timbul penggemar-penggemar anggrek
bagaikan tumbuhnya jamur dimusim hujan, baik yang bertujuan untuk
memperdagangkannya maupun yang hanya sebagai hobby saja.
Penggemar anggrek yang dengan tekun
mempelajari, memelihara serta mengadakan penelitian-penelitian tahu akan nilai
hasil karyanya itu. Betapa bangganya seseorang apabila hasil dari suatu
percobaannya berhasil.
Perdagangan bunga-bungaan yang
termasuk juga jenis bunga anggrek merupakan sumber devisen. Di Muangthai
perdagangan ini sangat menguntungkan sekali, malahan merupakan salah satu
ekspor yang penting. Dengan demikian maka uang akan mengalir ke kas negara.
Melihat perkembangan peranggrekan di
Indonesia dewasa ini diharapkan Indonesia akan menjadi negara anggrek, dengan
melihat banyaknya jenis anggrek yang terdapat di Indonesia. Tuhan Yang Maha Esa
memberikan iklim tropis pada bumi Indonesia sehingga dapat memenuhi syarat
untuk menjamin hidup anggrek baik anggrek yang bersifat epiphyt maupun anggrek
tanah.
Anggrek species Indonesia banyak yang
termasuk anggrek yang indah, misalnya
Vanda ticolor. Anggrek ini banyak terdapat di Jawa Barat, juga di Kaliurang
banyak terdapat di hutan-hutan. Vanda
hookeriana yang berasal dari Sumatera bunganya berwarna ungu
berbintik-bintik sangat menarik. Larat atau Dendrobium
phalaenopsis, anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis, Vanda daeri adalah angrek-anggrek yang
di Indonesia maupun luar negeri dikenal dan masih banyak lagi jenis anggrek
asli yang merupakan anggrek jenis yang bagus untuk bahan persilangan.
Anggrek-anggrek species kita sudah
terbukti merupakan bahan-bahan silangan yang bermutu misalnya Vanda tricolor
yang disilangkan dengan Vanda teres
menurunkan Vanda Emma van Deventer,
dengan bunga yang sangat indah. Bunga Vanda Emma van Deventer ini disilangkan
lagi dengan Vanda sanderiana yang berasal dari Filipina mengahasilkan Vanda Nellie Morley yang bunganya juga
sangat dikagumi orang. Vanda hookeriana
dari Sumatera disilangkan dengan Vanda
teres mengahsilkan Vanda Miss Yoaquim
yang bunganya sudah tak asing lagi di Negara kita. Vanda tricolor yang disilangkan dengan Vanda coerulea dari Muangthai menghasilkan Vanda Gilbert tri-boulet dengan bunga yang berwarna biru.
Di atas telah diceritakan bahwa
anggrek-anggrek species kita diantaranya dari jenis Vanda merupakan bahan
silangan yang sangat bermutu dan yang telah menurunkan jenis-jenis anggrek yang
termashur di dunia. Hasil-hasil persilangan antara anggrek-anggrek species di
Indonesia sendiri juga menghasilkan bunga-bunga yang amat indah, misalnya Paphiopedilum praestans yang berasal
dari Irian Jaya dengan Paphiopedilum
glaucophyllum yang banyak terdapat di Jawa Tengah. Ini akan menghasilkan Paphiopedilum Yogya, anggrek yang sangat
disenangi sekali dan terutama oleh penggemar anggrek di Eropa. Untuk jenis Dendrobium, jenis yang banyak terdapat
di Jawa yaitu Dendrobium macrophyllum.
Bila dipersilangkan dengan Dendrobium
phalaenopsis yang berasal dari maluku, maka akan menghasilkan suatu hybrid yang diberi nama Dendrobium Java Groly.
II.
SIFAT
– SIFAT KHAS ANGGREK
Sifat
khas daripada anggrek dapat dilihat dari bentuk-bentuk batang, daun, bunga dan
buahnya.
1.
Sifat-sifat
khas anggrek dilihat dari batangnya
1)
Bentuk batang monopodial
2)
Yaitu batang tanaman hanya mempunyai
sumbu utama, artinya pertumbuhan ujung batang noleh dikatakan tidak terbatas,
tumbuh terus ke atas.
3)
Bentuk ini terdapat pada : Vanda, Arachnis, Renanthera, Aerides,
Rynchotylis.
4)
Bentuk batang simpodial
5)
Yaitu tanaman yang pertumbuhan
ujung-ujung batangnya terbatas. Misalnya pada jenis : Cattleya, Dendrobium, Oncidium.
2.
Sifat-sifat
khas anggrek dilihat dari bunganya
Apabila
kita perhatikan maka tiap-tiap bunga anggrek mempunyai bentuk, warna dan bau
yang berbeda-beda. Warna anggrek merupakan alat ampuh untuk memikat serangga.
Warna-warna ini disebabkan oleh zat warna yang terkandung salam bunga tersebut.
Zat warna tersebut terkandung dalam plastida-plastida atau cairan anthocyan. Warna-warna yang beraneka
ragam ini banyak menarik serangga-serangga. Tetapi anehnya tiap-tiap warna yang
tertentu akan dikunjungi oleh serangga yang tertentu pula. Misalnya lebah lebih
menyukai warna biru, oleh karena itu lebah lebih banyak menyerbukan bunga yang
mempunyai warna biru. Menurut Albro Gaul, jenis serangga yang menyerbukan
bermacam-macam bunga lebih kurang sebanyak sepuluh ribu banyaknya. Lalat menyerbukkan
bunga yang berwarna putih, kumbang suka akan warna bunga yang kuning. Bunga
yang sering dikunjungi lebah pada umumnya biru atau lembayung, merah dan
sebagainya. Kupu-kupu datang bila bunga sudah masak.
Maksud daripada bunga anggrek dengan
memamerkan warnanya itu tiada lain untuk menarik perhatian serangga dan juga
untuk mengambil manfaat dari datangnya serangga tersebut. Hal inilah yang
dinanti-nantikan oleh bunga : terjadinya penyerbukan atas dirinya.
Sering-sering warna anggrek mengalami
perubahan-perubahan. Bunga yang sering kali mengalami perubahan ini didatangi
oelh jenis-jenis serangga yang tergolong cerdas. Jenis serangga yang cerdas
misalnya lebah. Bau bunga memegang peranana yang penting dalam proses
penyerbukan, karena dengan bau itu serangga dapat tertarik. Bahkan ada
kupu-kupu yang dapat mencium baunya sampai berpuluh-puluh kilometer jauhnya.
Bentuk
daripada tiap-tiap bunga berlain-lainan. Bentuk bunga ini memungkinkan bunga
itu lekas terlihat oleh serangga dan juga untuk memudahkan berlangsungnya
penyerbukan. Antara buga dan serangga terjadi jalinan yang erat. Bunga
memerlukan serangga dan sebaliknya serangga membutuhkan bunga.
1)
Inflorescentia
Berdasarkan
Inflorescentia atau karangan bunga ini Hans Thomale (LATIF) membagi tanaman
anggrek atas dua golongan, yaitu :
1.
Tanaman akrante
Yaitu
tanaman dimana Inflorescentianya keluar dari ujung batang, misalnya Arundina bambusifolia, Epidendrum radicans.
2.
Tanaman pleurante
yaitu
tanaman dimana Inflorescentianya keluar dari samping batang, misalnya Vanda, Arachnis dan Dendrobium.
2)
Bunga
Daun bunga pada anggrek berjumlah 6
helai, Bagian dari bunga anggrek :
1.
Sepal
Daun
bunga apda anggrek ada 3 sepal yang akan membuka terlebih dahulu apabila bunga
mulai mekar. Ketiga sepal ini biasanya agak sama bentuknya, sepal yang teraas
disebut sepalum dorsale dan kedua sepal lainnya dinamakan sepala lateralia. Ini
terletak di sebelah kiri kanan bawah. Ketiag-tiganya terletak dalam satu
lingkaran.
2.
Petal
Selain
dari tiga sepal tadi, terdapat pula 3 petala, pada waktu bunga masih kuncup
petal terbungkus oleh sepal. Ketiga petal ini dinamakan daun mahkota. Kedua
petal yang paling atas mempunyai bentuk yang sama, sedangkan petal yang ketiga
berlainan. Seperti juga sepal, petal tersusun dalam suatu lingkaran. Dua petal
yang di atas tadi disebut petala lateralia dan petal yang ketiga disebut
labellum atau bibir. Di Indonesia itu kerap kali disebut lidah, yang sebetulnya
adalah terminologi salah. Bentuk bibir ataub labellum ini tiap-tiap jenis
anggrek berlainan. Pada jenis bunga Cypripedium
bentuk labellumnya sangat lucu, karena bentuknya menyerupai kantong atau selop,
maka jenis ini sering pula dinamakan Sepatu Venus atau Lady slipper. Cypripedilum berasal dari kata-kata
Kypris (Venus) dan pedilon (pantoffel). Cypripedilum
adalah Paphiopedilum, yang
berasal dari kata-kata Paphius (Venus) dan pedilon (pantoffel) atau sepatu,
jadi artinya sepatu Venus datau Lady-slipper.
3.
Gynostenium
Keistimewaan
bunga anggrek bila dibandingkan dengan bunga lain yaitu mempunyai bentuk gynostenium
atau putik bersatu dengan stamina ataui benang sari. Pada bunga biasa bentuk
gynostenium dan stamen dan stamina merupakan bangunan sendiri-sendiri.
Pada
bunga anggrek bentuk gynostenium dan stamen ini merupakan satu bangunan yang
berbentuk tiang atau dalam bahasa Inggris disebut column, dalam bahasa Latin
Gynostenium. Anggrek dapat pula disebut golongan Gynandrae. Gynandrae berasal dari kata gyn (bagian dari kata gynaecium
atau putik) dan andrae (dari androecium = stamen atau benang sari).
Karena putik dan benang sari menjadi satu maka disebut golongan Gynandrae. Pada Gynostenium atau columna
terdapat stigma atau kepala putik yang merupakan suatu lubang. Di dalam stigma
ini terdapat getah yang memungkinkan buga menerima pollinia atau tepung sari.
Umumnya tepung sari mengelompok menjadi satu massa keras yang namanya pollinia.
Pollonia yang mempunyai lempeng perekat atau discus viscidis disebut pollinarium,
yang tidak mempunyai discus viscidis disebut pollinia saja.
Pada
tiap negara jumlah pollinia ini tidak sama, ada yang mempunyai 2, 4, 6 atau 8
pollonia. Misalnya jenis Cattleya
mempunyai 4 pollonia, Spathoglotis
plicata mempunyai 8 pollonia dan jenis Vanda
hanya 2 pollonia, yang tersusun pollinarium. Ovarium : Ovarium atau bakal buah ini menjadi satu dengan tangkai
bunga dan letaknya selalu di bawah columna, sepal dan petal, ovarium ini
sebagai lanjutan dari columna.
III. CARA MENANAM ANGGREK
Untuk menanam anggrek ada
bermacam-macam cara yang disesuaikan dengan sifat hidupnya,misalnya jenis-jenis
anggrek yang sifatnya epiphytis atau anggrek tanah.
1.
Anggrek
Epiphyt
Adalah
anggrek yang menempel pada tanaman lain tetapi tidak merugikan pada tanaman
yang ditempeli. Yang termasuk jenis ini yaitu : Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis dan Vanda daun atau blad Vanda.
1)
Cara menanam dengan pot.
Materi yang dibutuhkan yaitu :
a.
Pot : Pot yang akan kita pakai sebaiknya
yang baru, dapat juga dipakai pot bekas tetapi terlebih dahulu harus
dibersihkan dengan sikat kawat. Pot bekas ini kerap kali mengandung bakteri,
jamur, lumut atau mungkin pot ini telah asam, sehingga perlu dibersihkan sampai
betul-betul bersih. Pot yang kita gunakan harus disesuaikan dengan besarnya
tanaman, selain itu dipilih pot yang sesuai dengan jenis tanamannya. Jenis Vanda lain dengan pot jenis Phalaenopsis, Vanda meminta pot yang dalam, sedangkan Phalaenopsis atau anggrek bulan memerlukan pot yang tidak dalam.
b.
Stick atau tiang penahan : untuk tiang
penahan bisa digunakan kayu dipotong persegi panjang dengan panjang dan lebar +
1 cm dengan tingginya disesuaikan dengan tanamannya. Dapat pula digunakan stick
bambu yang telah dihaluskan, selain itu dapat digunakan juga kawat yang
diameternya + 3 – 4 m, harganya agak mahal tetapi tahan lama.
Supaya
tiang penahan atau stick itu lebih kokoh berdirinya dibuat misalnya saja dengan
bentuk seperti salib atau bentuk lainnya.
c.
Pecahan batu bata atau genting.
d.
Pakis atau kulit pinus yang dibuat potongan
kecil-kecil dan telah direndam dengan alas makanan.
e.
Untuk mengganti pakis atau kulit pinus dapat
digunakan arang, kayu bakar atau sabut kelapa.
2)
Cara menanam anggrek dengan ditempelkan
pada pohon atau pada pakis papan.
Jika
anggrek kita tempelkan pada suatu pohon, maka anggrek cukup diikat menempel
pada pohon tadi dengan tali plastik, tali ijuk atau tali lain yang tidak
berkarat. Setelah keluar akanya dan telah melakt erat-erat, tali bisa diambil.
Cara yang lebih rapi dan kokoh adalah menggunakan kawat yang kuat,
dipotong-potong panjangnya + 5 – 6 cm, lalu dibengkokkan menjadi seperti
huruf U. kawat digunakan untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada
papan pakis atau pohon.
2.
Anggrek
Terrestris atau Anggrek tanah
1)
Cara menanam dengan pot.
Untuk menanam anggrek tanah atau
anggrek terrestis, misalnya Renanthera, digunakan
pot dengan ukuran diameter kira-kira 25 – 30 cm. tiang atau stick dipasang di
tengah-tengah pot, kemudian pot diisi dengan pecahan batu bata atau genting +1/3
bagian pot. Anggrek yang akan ditanam diletakan ditengah-tengah dan akar
disebar merata, dijaga jangan sampai ada akar yang ada diluar pot. Batang
anggrek diikat erat-erat pada stick atau tiang penahan dengan tali sedemikian
rupa sehingga mengikatnya jangan terlalu kendor atau terlalu erat betul.
Kemudian pot diisi dengan pupuk kandang yang telah dicampur sisa sampah yang
telah terurai, samapai kira-kira 2/3 bagian pot. Pupuk kandang yang terbaik
adalah kotoran kuda.
2)
Cara menanam anggrek tanah sistem bak
dari batu bata.
a. Satu deret batu bata yang diletakan berjajar
Cara
membuat bak dari batu bata : Misalkan Renanthera sejumlah 120 tanaman akan
ditanam dalam bak dari batu bata dalam 2 deret, untuk ini diambil ukuran 40 cm
x 2 m, dan tinggi bak 2 lapis batu bata. Untuk membuat bak dari batu bata ini,
baik dibuat diatas tanah, jika tanahnya gak kerap basah. Jika tanahnya kering
bak dibuat dibawah tanah. Kalau tanah biasa, artinya tidak kering tau becek,
satu deretan batu dibuat dalam tanah dan satu deretan lagi di atas tanah.
Membuat
bak : tanah dimana akan dibuat bak digali, dalamnya sesuaikan dengan tempatnya.
Jika tanahnya becek tanah yang kita gali + 10 cm dibuat ukuran 40 cm x 2
m dan jika tanahnya kering betul, tanah digali sedalam + 20 cm. Tanah
yang telah digali ini kelilingnya diberi batu bata yang diletakan berjajar
berdiri pada sisi yang panjang.
b. Dua deret batu bata yang dipasang berseling
Jarak
antar batu bata yabg satu dengan yang lain + 3 cm. di atas batu bata
tadi diberi lapisan semen yang telah dicampur dengan pasir setebal 2 – 3 cm,
hingga berkeliling. Di atasnya kemudian diberi satu lapisan atau satu deret
lagi batu bata yang berseling dengan bawahnya.
c. Cara memasang tiang penahan dan tiang yang
melintang
Cara
memasang tiang penahan : di sini penahan yang kita pakai biasanya kayu jati
dengan ukuran 4 x 4 cm dan tingginya biasanya 2,25 – 2,5 m. Selain dengan kayu
jati untuk tiang penahan ini dapat digunakan juga besi yang berupa pipa atau
besi siku-siku. Ini akan lebih kokoh jika dibandingkan dengan kayu jati. Jumlah
tiang penahan kayu jati atau besi yang kita butuhkan 6 buah dengan ukuran 2 –
2,25 m, dan 2 buah dengan ukuran panjang + 40 cm. Untuk memasang tiang
penahan itu, keempat pojok bak bagian dalam digali sedalam + 30 cm.
dipasang 4 buah tiang yang berdiri pada tanah yang telah digali tadi, lalu
ditimbuni dengan tanah. Untuk lebih kokohnya lagi, sebelum ditimbun tanah
terlebih dulu ditimbuni dengan batu.
Pada 2 tiang yang tegak dipasang tiang
yang letaknya melintang, dengan tinggi yang disesuaikan dengan tinggi tanaman,
misalnya untuk tanaman yang tingginya + 50 cm maka tinggi tiang yang
melintang ini + 20 – 25 cm. Untuk tanaman 1 m, tingginya dapat +
60 cm.
d. Cara menanam anggreknya
Cara
menanam anggreknya : menanam anggrek pada sistem bak ini prinsipnyadsama dengan
cara menanam anggrek pada pot. Di sini bak mula-mula diisi dengan pecahan batu
bata atau genting setinggi 1/3 bak. Tanaman kita susun berjajar di atas batu
bata tadi dengan jarak yang diatur supaya antara tanaman yang satu dengan yang
lain daunnya jangan sampai ada yang bertumpuk. Jarak yang sebaiknya tanaman,
yaitu sedemikian sehingga antara ujung daun tanaman yang satu dengan ujung daun
tanaman yang lain jaraknya + 1 cm atau hampir bersinggungan tapi tidak
bertumpuk. Setelah diatur berjajar lalu ikat pada tiang yang melintang dengan
tali plastik.
Jika
tanaman jumlahnya banyak, cara menanam yang baik yaitu 3 atau 4 tanaman diikat
pada satu tempat dengan daun diatur supaya satu arah. Tanaman yang telah diikat
tiga-tiga atau empat-empat diletakan berjajar di atas batu bata dengan jarak
seperti telah diterangkan di atas tadi, lalu tanaman diikat pada tiang yang
melintang dengan tali plastik.
Kalau
sudah selesai mengikat tanaman tadi, di atas batu bata atau genting diberi
sampah yang telah terurai, baru di atasnya lagi diberi pupuk kandang sampai
kira-kira 2/3 tinggi bak.
IV. PENEMPATAN TANAMAN
Beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam penempatan tanaman :
1.
Pengaruh
cahaya matahari
Pada
siang hari didalam daun terjadi proses asimilasi zat arang atau photoshynthese. Hasilnya dipakai untuk
membangun tubuh, memperbaiki kerusakan-kerusakan, sebagai sumber energi dan
membentuk cadangan makanan bagi tanaman. Terang cahaya sangat dibutuhkan sekali
oleh tanaman.
Cahaya
yang diperlukan untuk tiap-tiap jenis anggrek :
1)
Untuk jenis-jenis Acachnis Maggi Oei, Apple blossom, Renantera, Vanda pensil, Vanda
quarter : tanaman inin membutuhkan cahaya matahari yang langsung, artinya
tidak boleh di bawah kere atau bayangan pohon sedikitpun.
2)
Untuk jenis Vanda daun : Vanda rotchildiana, Vanda coerulea, Vanda
quirino, Vanda insigna, jenis Dendrobium,
Cypripedium dan Cattelya :
tanaman ini harus mendapat sinar matahari untuk Cattleya 20 – 30%, Dendrobium
50%, Phalaenopsis 10 – 15%, Leaf Vanda 20 – 30%, Paphiopedilum daun hijau 10 – 15% dan
daun yang berbintik-bintik 20 – 30%. Untuk ini bisa kita atur, misalnya diatasnya
ditutup dengan kere yang anyamannya kita sesuaikan dengan kebutuhna sinarnya. Dapat
juga ditutup dengan seng plastik atau dengan kaca warna putih susu. Jika tanaman
Cattleya kurang cahaya matahari,
tumbuhnya tinggi kurus, daun panjang sempit dan lunak, warna daun hijau tua.
Sebaliknya jika cukup cahaya tanaman lebih pendek dengan pseudo-bulb yang gemuk keras dan kaku. Daun lebih lebar dan warna
hijau muda, kerap kali ada selaput lilinnya. Dengan cahaya yang cukup akan
sering keluar bunganya. Kalau terlalu banyak kena sinar matahari tanaman
menjadi kekuning-kuningan, malahan kadang-kadang ada tempat-tempat yang
terbakar. Sebelumnya ujung tanaman mengering dahulu.
Cattleya yang
apada pinggir daunnya kemerah-merahan, berarti cahaya di sekitarnya optimum.
3)
Lain lagi untuk jenis Phalaenopsis atau
anggrek bulan. Tanaman ini tidak banyak membutuhkan cahaya, yaitu + 15 –
30% sudah cukup, begitu pula jenis Papphiopedilum
dan Aerides.
2.
Temperatur
Umumnya
anggrek yang berasal dari daerah tropis, membutuhkan panas, kecuali anggrek
yang cocok untuk tempat yang dingin misalnya jenis Paphiopedilum, yang hidup di
pegunungan. Lain lagi tanaman-tanaman asal dari luar Cymbidium, Miltonia, Odontoglossum dsb.
Minimum
temperatur adalah 12,7OC. jadi jika suatu temperatur malam jatuh di
bawah 12,7OC maka tempat ini tidak dianjurkan untuk tanaman anggrek.
Menurut
NORTHEN :
Temperatur
ada hubungannya dengan :
1)
Asimilasi (pembuatan cadangan makanan,
material tumbuh).
Telah
diterangkan bahwa asimilasi adalah proses hidup dimana bahan-bahan dari luasr
tumbuh-tumbuhan seperti air, CO2 dan garam dipakai untuk membuat
cadangan makanan, reparasi atau pendeknya untuk pembangunan.
2)
Disimilasi (menguraikan makanan,
pernafasan).
Desimilasi
yaitu membongkar, menguraikan zat-zat cadangan makanan, zat-zat kimia dari
bahan-bahan tubuh tanaman dengan maksud dijadikan energi panas atau energi
lain. Pada siang hari yang cerah dan panas, tanaman anggrek melakukan aktivitas
: Asimilasi giat karena udara cerah, Disimilasi giat karena udara panas, Tidak
ada pertumbuhan.
Pada
saat tersebut di atas, misalnya temperatur +40OC, pembuatan
cadangan makanan atau material sel sangat pesat, tetapi tanaman tidak tumbuh
karena disimilasi juga besar sehingga apa yang diuraikan sebesar yang dibuat.
Pada
siang hari yang cerah agak kurang panas tanaman anggrek melakukan aktivitas : Asimilasi
giat karena udara cerah, Disimilasi kurang giat karena udara kurang panas, Zat
yang dibuat lebih besar daripada yang diuraikan, jadi tanaman anggrek
mengadakan pertumbuhan.
Hubungan cahaya matahari dengan
temperatur :
Pada
siang hari jika matahari tertutup oleh awan maka asimilasi akan berkurang.
Kalau temperature tetap tinggi disimilasi tetap tinggi, tanaman kehilangan
cadangan makanan. Sebaliknya cahaya cerah, temperature agak kurang, maka akan
terjadi pertumbuhan. Kadang-kadang untuk pertumbuhan dan pembuatan kuncup
dibutuhkan temperatur minimum tertentu.
3.
Basah
dan kebasahan atau kelembaban
Banyak
orang mengira bahwa tanaman anggrek menginginkan suasana basah kuyup
terus-menerus, tetapi perkiraan itu salah sama sekali.
Tanaman
anggrek tidak ingin basah terus-menerus, tetapi suka sekali kelembaban udara
yang besar. Pada hakekat aslinya, humidity atau kebasahan usara yang diinginkan
pada siang hari ialah 65% - 70%.
Disini
perlu ditekankan berkali-kali, bahwa tanaman anggrek tak senang terlalu banyak
air, banyak air adalah sangat jahat, menyebabkan busuk tunas (top-rot) atau
busuk daun (leaf-rot). Bagi tanaman anggrek semboyannya adalah lebih baik
kering daripada terlalu basah.
V. CARA
MENYIRAM ANGGREK
Menyiram,
disamping pemupukan dan pemberantasan hama merupakan masalah yang terpenting
yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Dalam hal menyiram, diminta perhatian
benar-benar dari pemelihara anggrek. Penyiraman kadang-kadang tidak
diperhatikan, sehingga pemelihara anggrek yang belum berpengalaman atau yang
baru pada tingkat permulaan sering-sering mengalami kegagalan, hanya karena cara
penyiraman yang keliru ini. Akibatnya tanaman itu rusak atau mati semua.
Juka
ada hujan lebat selama sejam tanaman anggrek harus cepat-cepat mengambil air
dari air hujan ini, kalau tidak sehabis beberapa jam, batang dan dahan pohon
mulai kering kembali. Di musim kemarau tanaman anggrek epiphyt kadang-kadang
tidak kena hujan selama + 6 bulan. Tanaman-tanaman tersebut tidak mati
kekeringan. Ini menunjukan betapa minimnya kebutuhan anggrek epiphyt terhadap
air. Inilah yang dipakai sebagai falsafah dan pedoman penyiraman, yaitu jangan terlalu banyak siraman.
Selain
hal-hal di atas ada pula beberapa faktor yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan penyiraman, yaitu antara lain :
1.
Macam-macam
air yang dapat dipakai untuk menyiram
1)
Air leiding : air ini baik juga
digunakan untuk menyiram, karena selain jernih juga steril, tetapi biasanya air
leiding tinggi pH-nya, sehingga perlu diturunkan dengan menambah suatu asam
misalnya dengan HCl. (pH yang baik sekitar 5,6 – 6.
2)
Air sumur: air sumur baik dipakai untuk
menyiram karena mengandung mineral-mineral dari bahan tanah yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman, tetapi air sumur ini harus jernih. Air sumur di daerah
kapur harus diperhatikan pH-nya.
3)
Air hujan : air hujan yang kita tampung
di dalam tong-tong atau di dalam suatu bak, sangat baik untuk menyiram.
4)
Air kali atau selokan : air kali atau
air selokan mungkin juga baik, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu
mengandung jamur, bakteri, atau lumut yang bisa menggangu anggrek atau tidak.
Dipandang dari sudutt isi makanana
mungkin cukup baik.
2.
Hubungan
isian pot dengan banyaknya siraman
Macam isian pot dan sifat-sifatnya :
1)
pecahan genting pres atau pecahan batu merah
pecahan batu bata atau bata merah, menyerap air agak lebih
banyak. Penyerapan air pecahan genting pres hanya sedikit dan mudah terjadi
penguapan. Ini sangat baik berhubung sifat anggrek yang tidak begitu senang
dengan air. Dalam hal ini pecahan genting pres lebih baik daripada pecahan batu
merah, lagi pula tidak mudah lumutan. Besar kecilnya pecahan genting atau batu
merah juga mempengaruhi penyerapan air. Makin kecil pecahan genting atau batu
merah makin besar permukaannya, maka daya serap air juga lebih banyak, daripada
pecahan genting yang besar. Ini semua harus diperhatikan dan diperhitungkan
dalam penyiraman. Pecahan batu merah kecil siramannya lebih sedikit.
2)
Potongan sabut kelapa
Untuk daerah-daerah yang panas seprti jakarta atau surabaya
pemakaian dengan sabut kelapa sangat menguntungkan, karena sifatnya menyimpan
air. Tetapi untu daerah seperti bogor, bandung pemakaian sabut kelapa tidak
begitu menguntungkan, karena isian pot akan selalu basah sehingga mudah
menyebabkan pembusukan pada akar tanaman anggrek.
3)
Remukan akar pakis
Akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah menyerap
air. Setelah beberapa bulan lebih banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat
dan lunak lebih mudah menyerap dan menahan air.
4)
Potongan kulit pinus
Penyerapan air sukar dan mudah terjadi penguapan. Besar
kecilnya potongan kulit pinus ini juga sangat mempengaruhi penyiraman. Jika
potongan besar penyerapan kecil, jika potongan kecil-kecil permukaan luas, maka
penyerapan agak banyak. Kulit pinus menyerap makanan sedikit. Untuk isian pot
dengan kulit pinus yang besar-besar, air siramannya harus lebih banyak.
Bagi tanaman yang sudah besar pedoman penyiraman yang baik
yaitu 3 – 7 hari sekali di musim hujan dan 1 – 3 hari sekali di musim kemarau.
Perlu ditekankan disini sekali lagi lagi bahwa banyak air jauh lebih jahat
daripada kurang menyiram.
3.
Hubungan
temperatur dengan banyaknya siraman
Penguapan air yang cepat akan mempengaruhi baik pada tanaman
karena :
a.
Penguapan air yang banyak ini
menyebabkan pengangkutan dan penyerapan makanan oleh akar-akarnya. Ini berarti
penambahan material tubuh tanaman dan cadangan makanan, maka tanaman tumbuh,
asal airnya berisi makanan.
b.
Penguapan air yang terlalu banyak oleh
karena panas yang terlampau tinggi tanpa mendapatkan tambahan air siraman akan
mengakibatkan tanaman menjadi keriput dan akhirnya mati. Waktu panas,
penyiraman yang kadang-kadang diselingi dengan pemupukan akan lebih baik
sekali.
c.
Temperatur rendah, penguapan sedikit,
penyiraman dikurangi.
4.
Hubungan
aliran udara dengan air siraman
Aliran udara akan membantu penguapan
air. Jika tidak ada angin penguapan juga sedikit, maka jika waktu tidak ada
angin terlalu sering menyiram, pot akan basah dalam waktu yang lama. Terlalu
lama basah akan menyebabkan kebusukan pada akar-akarnya dan tunasnya. Tetapi
jika ventilasi cukup, penguapan teratur, hal ini akan membantu transpor
makanan, tanaman tumbuh baik. Aliran udara waktu musim hujan sangat dibutuhkan,
untuk penguapan air yang melimpah. Pada musim kemarau ketika aliran udara
menyebabkan penguapan yang sangat besar, perlu menyiram tanaman itu agak lebih
sering, supaya terjadi keseimbangan antara penguapan air dan penyerapan pada
tanaman itu. Baik pula pada waktu banyak penguapan pada air untuk menyiram
ditambahkan sedikit pupuk.
5.
Hubungan
siraman dengan humidity atau kelembaban udara
Jika udara sangat lembab hingga tidak
terjadi penguapan, tanaman tidak perlu disiram, karena akan menyebabkan pot
menjadi terlalu basah. Jika ini berlangsung lama maka akan terjadi pembusukan
pada akar dan tunas. Tetapi jika kelembaban kurang maka perlu diciptakan
suasana yang lembab. Suasana lembab yang disenangi setiap anggrek itu dapat
diciptakan dengan menyiram lantai atau sekitar tanaman anggrek tanpa membuat
basah kuyup tanaman atau pot itu sendiri. Suasana lembab ini bisa dibuat pula
dengan menyemprot udara dengan sprayer atau dengan alat pembuat lembab,
humidifier.
6.
Hubungan
macam-macam pot dengan penyiraman
Macam-macam pot juga mempengaruhi
penyiraman antara lain :
1)
Pot yang banyak lobangnya lekas kering
dan pot yang lobangnya sedikit lebih lama basah
2)
Pot yang permukaannya luas dan tidak
dalam akan lebih banyak penguapannya hingga pot tidak terlalu basah. Sedangkan
pot yang permukaannya sempit dan dalam penguapan hanya sedikit sekali sehingga
pot basah dalam waktu yang lebih lama.
3)
Pot yang besar lebih banyak menyimpan
air dan lebih lama basah, pot kecil sedikit menyimpan air dan cepat kering.
Dipandang dari sudut hematnya pakis dan kesehatan pot kecil lebih baik daripada
pot besar.
4)
Pot yang dalam atau tinggi lebih mudah
menahan air daripada pot yang dangkal
7.
Kebutuhan
siraman untuk tiap-tiap jenis anggrek
1)
Untuk jenis epiphyt : Cattleya,
Dendrobium, Phalaenopsis, Vanda daun atau blad Vanda dll. Pada jenis ini tidak
begitu dibutuhkan banyak air. Pada tanaman anggrek yang mempunyai bulbus,
misalnya pada Cattleya pada Pseudobulbnya banyak tersimpan air dan cadangan
makanan. Jenis ini lebih tahan kekeringan daripada terlalu banyak air.
2)
Untuk anggrek jenis terrestris atau
anggrek tanah : jenis Arachnis, Vanda terete, atau Vanda pensil, semua ini
lebih suka air daripada jenis epiphyt. Penyiraman agak sering tidak apa-apa.
Sebagai perbandingan : jika di musim kemarau anggrek tanah dapat disiram sehari
sekali, maka yang epiphyt cukup 2 hari sekali.
8.
Penyiraman
menurut besar kecilnya anggrek
1) Penyiraman untuk seedlings
Tanaman ini tidak begitu
membutuhkan air, tetapi senang sekali pada udara yang lembab, jadi jika
penyiramannya dilakukan seminggu dua kali sudah cukup, malahan baik, asal
potnya tidak selalu basah dan kelembaban dijamin terus-menerus tinggi.
2) Penyiraman untuk mid-size, ukuran sedang
Pada waktu ini tanaman
membutuhkan air relative lebih sedikit daripada seedlings karena pada waktu ini
air dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan batang. Untuk tanaman ini cukup
disiram 2 – 3 hari sekali.
3) Penyiraman untuk flowering-size
Tanaman ini tidak
membutuhkan banyak air, penyiraman 3 – 7 hari dalam hari-hari biasa sudah
cukup.
Pada prinsipnya anggrek tidak begitu senang
akan air yang melimpah terus-menerus lebih senang pada kelembaban, jadi anggrek
itu lebih tahan terhadap kekeringan daripada terlalu banyak air.
9.
Akibat-akibat
dari overwatering atau terlalu banyak air
1)
Kalau kebanyakan air maka isi pot
terlalu basah, akar-akar tanaman tidak dapat melakukan pernafasan dan
transpirasi sebaik-baiknya, kemudian membusuk dan mati.
2)
Kebanyakan air akan mengakibatkan
bakteri dan jamur tumbuh dengan suburnya, dapat menyebabkan daun menjadi
bercak-bercak, tunas-tunas busuk, akar busuk, kuncup banyak yang rontok.
3)
Terlalu banyak air, akar membusuk dan
tidak bisa menyerap air, akibatnya daun menjadi keriput-keriput, seperti
kekurangan air.
4)
Air yang terlalu banyak akan
menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme seperti bakteri, jamur atau ganggang. Ini
mengakibatkan terjadinya substansi-substansi yang beracun, pakis lekas menjadi
rusak, batu merah penuh lumut, bakteri atau jamur yang lebih sehat.
VI. CARA
MEMUPUK ANGGREK
Unsur-unsur
yang sangat dibutuhkan pleh tumbuh-tumbuhan yaitu unsur-unsur makro dan mikro.
Unsure makro adalah unsur-unsur yang diperlukan mutlak dalam jumlah besar oleh
tumbuh-tumbuhan. Termasuk unsure makro : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur
mikro yaitu unsure yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit, misalnya
pemakaiannya dalam orde 0,0025 g per liter. Tetapi meskipun dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, tanpa salah satu unsure mikro sama seklai hidupnya akan
terganggu. Yang termasuk unsur-unsur mikro yaitu : Cu, Zn, Mo, Mn, V, Se, B,
Si, dst.
1.
Unsur-unsur
C, H, O :
Unsur-unsur ini diambil berupa CO2 dari udara
dalam proses yang dinamakan asimilasi carbon atau asimilasi CO2 dan
air dari tanah.
Selain dari tanah unsure H dan O, jadi H2O atau
air dapat pula diambil dari air hujan, air siram. Air merupakan zat yang terpenting
dan dibutuhkan sangat banyak. Karena air disini mempunyai bermacam-macam fungsi
:
1)
Air sebagai pelarut dari zat-zat
makanan
2)
Air dipakai untuk mengangkut zat-zat
makanan
3)
Air dipakai untuk mengatur turgor dari
sel-sel tumbuh-tumbuhan, karena kalau sel-sel itu tidak ada turgor atau
turgornya kecil, maka tanaman akan kelihatan layu
4)
Air sebagai salah satu penyusun hydrat
arang, gula, tubuh tanaman
5)
Air penting untuk pertumbuhan sel-sel
6)
Air sebagai medium untuk berlangsungnya
bermacam-macam proses physis, chemis dan physiologis
7)
Air juga berfungsi untuk mengatur
temperature pada tanaman itu.
2.
Unsur
N atau Nitrogen :
Unsur Nitrogen dalam tanaman anggrek diubah terutama menjadi
putih telur atau protein. Protein terdapat banyak pada bagian-bagian yang
sedang tumbuh. Jadi unsur N dipergunakan terutama untuk pertumbuhan vegetatif.
Jadi guna unsur N untuk tanaman seolah-olah untuk
menyuburkan pertumbuhan. Untuk tanaman yang masih kecil, yaitu yang masih dalam
taraf pertumbuhan, unsure ini sangat dibutuhkan.
Unsur N dapat diambil sebagai pupuk dalam bentuk : ZA
(Zwavelzuur Ammobiak) atau (NH4)2SO4, Urea
dan Pupuk kandang.
Unsur Nitrogen itu kalau diserap tanaman nantionya akan
diolah menjadi protein atau juga dinamakan putih telur. Putih telur didapatkan
dimana-mana dalam sel-sel yang hidup.
3.
Unsur
S (Sulpur atau belerang) :
Unsur S ini dapat diambil dalam bentuk : ZA atau (NH4)2SO4,
MgSO4 atau garam inggris, Pupuk kandang.
Pupuk belerang dipakai antara lain untuk membuat Vitamin B1,
penting untuk ketahanan dan pertumbuhan.
4.
Unsur
P (Phosphor) :
Phosphor sangat penting bagi tiap tumbuh-tumbuhan. Phosphor
berguna sekali untuk menyususn asam nuelein. Ini berarti tiap tanaman yang
sedang tumbuh tentu membutuhkan phosphor yang banyak sekali. Jadi P dibutuhkan
untuk pertumbuhan normal yang sehat. Phosphor dipakai tanaman yang cukup besar
untuk pembungaannya (flowering-size). Karena P dibutuhkan banyak sekali untuk
membantu pembentukan carbohydrate, cadangan makanan dsb. Singkatnya P
dibutuhkan besar-besaran pada waktu seedlings dan flowering-size.
Unsur P ini dapat diambil sebagai Phosphat dalam bentuk
pupuk sbb :
KH2PO4 (untuk larutan Knudson)
ES (Enkel super phosphate), kadar
P2O5 13 – 21 %
DS (Double supert phosphate), kadar P2O5 38
– 45 %
TS (Triple super phosphate), kadar
P2O5 42 – 50 %
Pupuk kandang
5.
Unsur
K (Kalium) :
Unsur K berfungsi : Memperlancar metabolism, mempengaruhi
penyerapan makanan, mempengaruhi hydratasi dan berfungsi untuk menguatkan
serabut-serabut, sehingga secara tidak langsung memperkuat tubuh.
Unsuk K siambil sebagai pupuk dalam bentuk : K2SO4,
KNO4, Abu
6.
Unsur
Ca (Calium) :
Unsur Ca diambil dalam bentuk pupuk : DS (Double supert
phosphate), Ca (NO3)2, kapur (gamping) yang telah mati.
Unsur Ca dibutuhkan oleh tanaman antara lain : Untuk
produksi cadangan bersama Magnesium, menghilangkan daya racun, mempunyai daya
hydratasi dan mempengaruhi daya resorpsi makanan. Mempangaruhi dalam arti
menaikan pH.
Untuk menyusun dinding sel tumbuh-tumbuhan. Biasanya tanaman
anggrek dalam keadaan kecukupan Calcium, karena baik pot maupun batu bmerah dan
tanah di Indonesia, umumnya mengandung cukup kapur.
7.
Unsur
Mg (Magnesium) :
Fungsi unsur Mg untuk tanaman anggrek yaitu : untuk
pembentukan Chlorophyl, untuk produksi cadangan makanan, materi tubuh.
Unsur Mg ini diambil dalam bentuk pupuk : MgSO4 atau
lebih dikenal dengan nama garam inggris.
Tambahan pupuk MgSO4 sebesar 0,25 per liter cukup
baik.
8.
Pemupukan
:
Dibawah ini dicantumkan kombinasi pupuk yang baik sekali
yaitu :
Bagi tanaman anggrek
|
N
|
P
|
K
|
Untuk
seedlings (bibit)
|
60
|
30
|
10
|
Untuk
mid-size (ukuran sedang)
|
30
|
30
|
30
|
Untuk
flowering-size (ukuran berbunga)
|
10
|
60
|
10
|
1)
Pemupukan untuk seedlings dengan N, P,
K
Perbandingan N, P, K untuk seedlings
sebaiknya 60 : 30 : 10, disini unsur N lebih banyak dibutuhkan anggrek
mengingat unsur N dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk protein yang perlu
sekali bagi pertumbuhan dan perkembangan anggrek
Unsur N dapat diambil dari pupuk : ZA
dan urea.
Unsur P dapat kita pakai pupuk : ES,
DS, TS.
Dan K nya diambil dari Kalium sulfat (K2SO4).
Selain dengan N, P, K buatan tadi, bias
juga kita gunakan pupuk buatan lain yang mengandung unsur-unsur N, P, K.
2)
Pemupukan untuk mid-size dengan N, P, K
Untuk tanaman inin perbandingan N, P
dan K yang dibutuhkan yaitu 30 : 30 : 30, disini dapat digunakan pupuk buatan
N, P dan K Rustica-yellow.
Karena perbandingan disini sama banyak,
jadi tidak perlu kita tambahkan pupuk lain.
Jika tidak mempergunakan pupuk buatan
khusus, maka dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung unsur N, P dan K.
3)
Pemupukan untuk pembungaan
(flowering-size)
Unsure P didalam dunia peranggrekan
digunakan, karena fungsi P kecuali untuk pertumbuhan tanaman, juga untuk
pembungaan dan pembuahan. Anggrek yang mencapai flowering-size sebaiknya
dipupuk dengan perbandingan NPK = 10 : 60 : 10
4)
Macam-macam pupuk lain
Pupuk buatan yang sangat lengkap
unsur-unsurnya yaitu : Hyponex, Welcro, Wuchsal, Orchifert.
Teknik member pupuk dengan pupuk buatan
ini bermacam-macam :
a.
Dalam bentuk padat atau powder
Ini dapat dilakukan dengan ditaburkan
dengan hati-hati jangan sampai tersangkut pada daun atau batangnya, karena ini
bias menyebabkan daun atau batang tadi terbakar.
b.
Disiramkan
Keistimewaan pada anggrek, yaitu
daunnya dapat menyerap air serta garam-garam yang terlarut didalammnya. Maka
cara pemupukan dengan disiramkan pada daun anggrek bias dilakukan dimana-mana.
c.
Spraying atau penyemprotan
Pemupukan dengan cara spraying ini baik
sekali karena makanan itu langsung dihisap oleh daun. Tujuan lain yaitu
seandainya didalam akar sendiri terjadi gangguan, misalnya terjadi pembusukan
pada akar. Dengan sendirinya akat tidak dapat menghisap makanan tadi.
Dengan jalan spraying maka tanaman bias
mendapatkan makanan melalui daunnya. Akarnya ditutup plastik.
Pemupukan dengan pupuk kandang :
Macam-macam pupuk kandang yang sering
digunakan adalah : kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dll.
Pupuk kandang bersifat : membantu dalam
penyimpanan air, apa lagi jika musim kemarau.
Keburukannya : didalam kotoran hewan tadi
kerap kali ada bakteri-bakteri atau jamur yang dapat merugikan tanaman anggrek.
Mengenai pemakaian pupuk kandang
dianjurkan agar sebelumnya itu digoreng terlebih dahulu. Maksudnya jika disitu
terdapat bakteri atau jamur, maka akan mati semua. Pupuk kandang yang sering
digunakan adalah kotoran kuda. Pupuk kandang sebaiknya dihancurkan terlebih
dahulu, supaya sifat-sifatnya physis, chemis merata.
Waktu pemupukan : jika belum diketahui
betul-betil sifat pupuk, (ini berlaku pula untuk pupuk zat kimia umumnya),
pemakaian bactericide dan pemakaian obat-obat serangga khususnya sebaiknya
dilakukan jangan pada waktu siang hari yang panas. Pupuklah waktu pagi-pagi
benar atau setelah jam 17.00 (jam 5 sore).
DAFTAR PUSTAKA
Sutarni
M. Soeryowinoto : Merawat Anggrek, Penerbit Yayasan Kanisius, 1974
Tidak ada komentar:
Posting Komentar