Sekilas Mengenai Wereng Batang Coklat......!!!!!!!.
Wereng Batang Coklat |
Wereng
Coklat biasa dikenal sebagai wereng batang karena biasa mengisap cairan batang
padi. Selain menyebabkan kehilangan hasil, hama ini juga merupakan vektor virus
penyebab kerdil rumput. Wereng hijau (Nephotettik
virecenns dan N. nigropictus) biasa
disebut sebagai wereng daun karena mengisap daun tanaman padi. Ia sekaligus
sebagai vektor virus tungro.
Siklus hidup wereng coklat dibagi dalam 3 fase yaitu fase telur, nimpa dan
serangga dewasa(imago). Wereng coklat betina meletakan telur didalam pelapah
dan tulang daun. Pada 7-9 hari setelahnya, telur tersebut menetas dan menjadi
nimpa.Nimfa inilah fase yang paling berbahaya. Nimfa itu kemudian merusak
tanaman dengan cara memakan dan menghisap cairan
yang ada dalam tanaman padi.
Nimfa itu sendiri terbagi atas 5 instar. Instar pertama berwarna putih dan
selanjutnya berubah coklat. Pada usia 13-15 hari, nimfa berkembang menjadi
serangga dewasa.
Serangga
dewasa bersifat dimorfi : serangga dewasa ada yang memiliki sayap (Makroptera)
dan ada yang tanpa sayap (Brakiptera). Makroptera dewasa bersayap
sempurna sehingga memungkinkan hama ini berpindah dari areal yang satu keareal
padi lainya. Setelah menemukan tanaman padi yang masih hijau (dengan makan
cukup), generasi berikutnya merupakan brakiptera betina dan makroptera jantan.
Makroptera betina akan terbentuk karena berbagai hal : Pertambahan populasi,
jumlah makanan berkurang dan perubahan cuaca.
Wereng coklat mempunyai kemampuan membentuk biotipe baru. Pembentukan biotipe
baru ini terjadi bila terjadi pergantian varietas padi yang tahan wereng.
Penggunaan Insektisida yang kurang tepat juga akan memunculkan biotipe baru
yang menyebabkan wereng tersebut semakin kebal terhadap Insektisida yang
diberikan.
Pada
batang padi yang terserang, ditempat bekas hiasapan akan tumbuh cendawan
jelaga. Daun dan batang tanaman padi akan kering dan mati. tanaman menjadi
kerdil dengan bagian ujung daun berwarna kuning hingga kuning kecoklatan. Malai
yang di hasilkan kecil. Pada Populasi yang tinggi dapat menyebabkan tanaman
menguning atau kering seperti terbakar (hopper burn).
Langkah Pengendalian :
Pengendalain wereng coklat dapat
dilakukan dengan mencegah penyebaran dan perkembangan hama itu, Pertama Monitoring atau pemantauan secara
rutin dan terjadwal. Kedua, pengolahan tanah sisa singgang tanaman
yang terserang wereng coklat akan hilang dengan, cara mengolah tanah
sesegera mungkin setelah tanamn di panen. Ketiga,
Penggunaan varietas unggul tahan wereng diantaranya : Cisadane, Cisokan,
Membaramo, Merauke, Dodokan dll. Keempat,
pemusnahan selektif terhadap padi yang terserang ringan dan eradikasi total
saat serangan berat. KeLima sebagai pamungkas dengan menggunakan
Insektisida yang tepat, terdaftar di Komisi Pestisida, Jasad sasaran untuk
wereng pada tanamn padi. seperti Confidor
5 WP dengan dosis dan cara
penggunaan lihat di kemasan Produk. Carilah produk yang mempunyai sifat Long Lasting Efect (daya tahan lama pada tanam), sehingga
sekali aplikasi dapat mengendalikan wereng coklat 2-3 minggu setelah aplikasi.
Penurunan populasi wereng coklat dapat diamati seminggu sekali untuk memantau
populasi wereng. Teknik penyemprotan untuk wereng coklat karena hama ini berada
dibawah, agar efektif arahkan secara merata keseluruh permukaan batang. Lakukan
pembukaan daun-daun tanaman untuk meudahkan peyemprotan. Lebih baik menggunakan Double Cone Nozel, sehingga
semprotan dapat mengarah ke kiri dan kanan barisan tanaman. Penyemprotan hanya
mengenai permukaan daun kurang afektif karena wereng coklat menyerang batang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar