Benih disemai dalam bumbungan plastik sebanyak 1 biji tiap bumbungan. Media
tanam terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Benih ditanam sedalam 0,5 cm dengan posisi akar menghadap ke bawah. Ukuran
polibag yang umum digunakan adalah 7 X 8 cm dan sudutnya diberi lubang.
Pembibitan harus diberi naungan dan kelembaban tanah harus dijaga selama
persemaian. Pada saat bibit telah muncul dua daun, bibit sudah siap dipindahkan
ke bedengan penanaman.
PERSIAPAN LAHAN
Tanah diolah dengan cara dibajak atau dicangkul sebaik mungkin. Buat
bedengan dengan lebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan
disesuaikan dengan kebutuhan. Buat lubang tanam dengan jarak 70 X 40 cm. Pemakaian mulsa plastik pada musim kemarau
sangat dianjurkan guna mengurangi penguapan air dan menahan tumbuhnya gulma.
Untuk sterilisasi tanah, gunakan fungisida Kocide 77WP dengan dosis 4-5
sendok makan per 10 liter air dan disiramkan ke lubang tanam dengan volume 150
ml/lubang sehari sebelum tanam.
Lalat Buah (Bactrocera/Dacus sp.)
Penyakit Downey Mildew (Pseudoperonospora
cubensis)
Penyakit ini banyak menyerang
pada saat musim penghujan dengan gejala adanya bercak-bercak pada daun dengan
warna kuning terang, gejala lebih lanjut daun menjadi kering. Untuk
pengendalian serangan yang ringan dianjurkan untuk menggunakan fungisida Kocide
54WDG atau fungisida Victory 80WP dengan konsentrasi 2-3 g/L, sedangkan
untuk serangan berat dianjurkan untuk mencampur fungisida Kocide 54WDG
atau Victory 80WP dengan fungisida Starmyl 25WP dengan
konsentrasi 0,5-1 g/L.
Penyakit layu Fusarium (Fusarium
oxysporum) dan layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Penyakit layu Fusarium ditandai
dengan gejala layu yang bertahap dimulai dari bagian tanaman paling bawah lalu
naik keatas, sedangkan layu Bakteri ditandai dengan gejala layu yang tiba-tiba
sementara daun dan batang tanaman masih hijau. Tindakan pengendalian yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengocor dengan fungisida Kocide 77WP dengan
konsentrasi 5 g/L pada lubang tanam. Pengocoran pertama sehari sebelum tanam
dan diulang setiap satu minggu sekali.
PEMELIHARAAN
Budidaya timun
secara umum yang dilakukan oleh petani di Indonesia dengan menggunakan dua
sistem, sistem telasah dan menggunakan lanjaran. Agar diperoleh hasil panen
yang optimal baik kualitas maupun kuantitasnya, penanaman timun dianjurkan
untuk menggunakan lanjaran terutama untuk penanaman pada musim penghujan.
Pupuk
|
Saat Olah Lahan (kg/ha)
|
Saat Tanam (gr/tan)
|
Susulan I
10 HST (gr/tan
|
Susulan II
24 HST (gr/tan)
|
Susulan III
44 HST (gr/tan)
|
P.kandang
ZA
SP-36
KCL
|
10.000
-
-
|
-
3
3
3
|
-
2
-
-
|
-
2,5
-
-
|
-
4
-
-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar