13 Juni, 2012

Teknik Pembuatan Bokasi



Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.

Jenis Tanaman Pagar Hidup


  1. Tanaman Sayuaran
a.    Katuk (Sauropus androgines)
Tanaman katuk bernilai gizi tinggi dan merupakan semak kecil yang tingginya mencapai 2 samai 3 meter. Bagian yang dimakan adalah daun dan buahnya. Daun dapat disayur dan dilalab mentah sedangkan buahnya harus direbus terlebih dahulu atau dijadikan sayur.
Tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran pegunungan. Katuk memerlukan banyak air dan tumbuh baik di daerah terbuka, dan pada tempat yang tidak langsung menrima sinar matahari. Tanaman ini dikembangbiakan dengan stek.
Pangkaslah tanaman sampai dengan batas 60 cm diatas permukaan tanah bila tumbuh cukup tinggi. Pemangkasan dimaksudkan agar tumbuh tunas-tunas baru sehingga daun muda yang akan dipetik bertambah banyak. Pemetikan pertama dapat dilakukan setelah tanaman 3 atau 4 bulan.

Ramuan Pestisida Nabati


Daun Sirsak

1)   Untuk Mengendalikan Hama secara Umum Bahan:
      
-     Daun Nimba               : 8 kg
       -     Lengkuas                    : 6 kg
       -     Serai                            : 6 kg
       -     Diterjen/Sabun Colek : 20 kg
       -     Air                               : 80 liter
     Cara Membuat
-     Daun nimba, lengkuas dan semi ditumbuk halus dicampur dengan diterjen/sabun colek lalu tambahkan 20 liter air diaduk sampai merata. Direndam selama 24 jam kemudian saring dengan kain halus. Larutan akhir encerkan dengan 60 liter air. Larutan tersebut disemprotkan pada tanaman untuk luasan 1 hektar.

Mina Padi dengan Jajar Legowo


                   Perspektif sistem usahatani padi-ikan dalam meningkatkan pendapatan petani adalah jika hasil padi telah mencapai tingkat maksimum sampai batas potensi genetik varietas dan daya dukung lingkungan (carrying capacity), maka sasaran program intensifikasi adalah mempertahankan tingkat produktivitas padi dan meningkatkan pendapatan petani.
Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1, berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (mina padi legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan