13 Juni, 2012

Merawat Anggrek


I.            PENDAHULUAN

Sudah lama anggrek dipelihara dimana-mana. Hal ini tak mengherankan karena bunganya memang sangat indah dan memang kenyataan bunga anggrek itu mempunyai keindahan yang khas.
Begitu indahnya bunga anggrek sehingga telah zaman dahulu di kalangan rakyat dimana-mana timbul rasa kekaguman itu. Kaum hawa mempergunakan bunga anggrek untuk menghias sanggulnya pada upacara-upacara agama, pesta-pesta, peringatan-peringatan dan lainnya.

          Di samping warnanya, anggrek mempunyai daya tarik lain yaitu baunya yang khas, dengan bau bunga ini, serangga yang jauh tempatnya dapat tertarik, dan mendapatkannya untuk menghisap madunya. Lagi pula yang sangat penting bagi tanaman anggrek, itu terjadi bersamaan waktunya dengan penyerbukan yang diharapkan oleh anggrek untuk melangsungkan keturunannya. Berdasarkan baunya baunya ini pula, maka di Eropa dan negara-negara lain orang membuat campuran bahan minyak wangi atau minyak rambut dengan bau-bauan bunga anggrek.
          Bahkan ada beberapa negara yang menobatkan bunga anggrek sebagai bunga kebanggaan, misalnya Guetemala yaitu jenis bunga anggrek Lycaste skinneri varietas Alba, Republik Panama menobatkan Presteria elata menjadi Flor Nasionalnya, bunga kebangsaan juga. Lambang kerajaan Minnesota dahulu kala di benua Amerika adalah bunga anggrek.
          Sejak orang menganal anggrek maka orang berusaha untuk mengerti lebih banyak lagi dan berusaha dapat menanam anggrek secara teratur. Sekarang dimana-mana timbul penggemar-penggemar anggrek bagaikan tumbuhnya jamur dimusim hujan, baik yang bertujuan untuk memperdagangkannya maupun yang hanya sebagai hobby saja.
          Penggemar anggrek yang dengan tekun mempelajari, memelihara serta mengadakan penelitian-penelitian tahu akan nilai hasil karyanya itu. Betapa bangganya seseorang apabila hasil dari suatu percobaannya berhasil.

          Perdagangan bunga-bungaan yang termasuk juga jenis bunga anggrek merupakan sumber devisen. Di Muangthai perdagangan ini sangat menguntungkan sekali, malahan merupakan salah satu ekspor yang penting. Dengan demikian maka uang akan mengalir ke kas negara.
          Melihat perkembangan peranggrekan di Indonesia dewasa ini diharapkan Indonesia akan menjadi negara anggrek, dengan melihat banyaknya jenis anggrek yang terdapat di Indonesia. Tuhan Yang Maha Esa memberikan iklim tropis pada bumi Indonesia sehingga dapat memenuhi syarat untuk menjamin hidup anggrek baik anggrek yang bersifat epiphyt maupun anggrek tanah.
          Anggrek species Indonesia banyak yang termasuk anggrek yang indah, misalnya Vanda ticolor. Anggrek ini banyak terdapat di Jawa Barat, juga di Kaliurang banyak terdapat di hutan-hutan. Vanda hookeriana yang berasal dari Sumatera bunganya berwarna ungu berbintik-bintik sangat menarik. Larat atau Dendrobium phalaenopsis, anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis, Vanda daeri adalah angrek-anggrek yang di Indonesia maupun luar negeri dikenal dan masih banyak lagi jenis anggrek asli yang merupakan anggrek jenis yang bagus untuk bahan persilangan.
          Anggrek-anggrek species kita sudah terbukti merupakan bahan-bahan silangan yang bermutu misalnya Vanda tricolor yang disilangkan dengan Vanda teres menurunkan Vanda Emma van Deventer, dengan bunga yang sangat indah. Bunga  Vanda Emma van Deventer ini disilangkan lagi dengan Vanda sanderiana yang berasal dari Filipina mengahasilkan Vanda Nellie Morley yang bunganya juga sangat dikagumi orang. Vanda hookeriana dari Sumatera disilangkan dengan Vanda teres mengahsilkan Vanda Miss Yoaquim yang bunganya sudah tak asing lagi di Negara kita. Vanda tricolor yang disilangkan dengan Vanda coerulea dari Muangthai menghasilkan Vanda Gilbert tri-boulet dengan bunga yang berwarna biru.
          Di atas telah diceritakan bahwa anggrek-anggrek species kita diantaranya dari jenis Vanda merupakan bahan silangan yang sangat bermutu dan yang telah menurunkan jenis-jenis anggrek yang termashur di dunia. Hasil-hasil persilangan antara anggrek-anggrek species di Indonesia sendiri juga menghasilkan bunga-bunga yang amat indah, misalnya Paphiopedilum praestans yang berasal dari Irian Jaya dengan Paphiopedilum glaucophyllum yang banyak terdapat di Jawa Tengah. Ini akan menghasilkan Paphiopedilum Yogya, anggrek yang sangat disenangi sekali dan terutama oleh penggemar anggrek di Eropa. Untuk jenis Dendrobium, jenis yang banyak terdapat di Jawa yaitu Dendrobium macrophyllum. Bila dipersilangkan dengan Dendrobium phalaenopsis yang berasal dari maluku, maka akan menghasilkan suatu hybrid yang diberi nama Dendrobium Java Groly.

II.         SIFAT – SIFAT KHAS ANGGREK

Sifat khas daripada anggrek dapat dilihat dari bentuk-bentuk batang, daun, bunga dan buahnya.
1.           Sifat-sifat khas anggrek dilihat dari batangnya
1)   Bentuk batang monopodial
2)   Yaitu batang tanaman hanya mempunyai sumbu utama, artinya pertumbuhan ujung batang noleh dikatakan tidak terbatas, tumbuh terus ke atas.
3)   Bentuk ini terdapat pada : Vanda, Arachnis, Renanthera, Aerides, Rynchotylis.
4)   Bentuk batang simpodial
5)   Yaitu tanaman yang pertumbuhan ujung-ujung batangnya terbatas. Misalnya pada jenis : Cattleya, Dendrobium, Oncidium.     

2.           Sifat-sifat khas anggrek dilihat dari bunganya
          Apabila kita perhatikan maka tiap-tiap bunga anggrek mempunyai bentuk, warna dan bau yang berbeda-beda. Warna anggrek merupakan alat ampuh untuk memikat serangga. Warna-warna ini disebabkan oleh zat warna yang terkandung salam bunga tersebut. Zat warna tersebut terkandung dalam plastida-plastida atau cairan anthocyan. Warna-warna yang beraneka ragam ini banyak menarik serangga-serangga. Tetapi anehnya tiap-tiap warna yang tertentu akan dikunjungi oleh serangga yang tertentu pula. Misalnya lebah lebih menyukai warna biru, oleh karena itu lebah lebih banyak menyerbukan bunga yang mempunyai warna biru. Menurut Albro Gaul, jenis serangga yang menyerbukan bermacam-macam bunga lebih kurang sebanyak sepuluh ribu banyaknya. Lalat menyerbukkan bunga yang berwarna putih, kumbang suka akan warna bunga yang kuning. Bunga yang sering dikunjungi lebah pada umumnya biru atau lembayung, merah dan sebagainya. Kupu-kupu datang bila bunga sudah masak.


          Maksud daripada bunga anggrek dengan memamerkan warnanya itu tiada lain untuk menarik perhatian serangga dan juga untuk mengambil manfaat dari datangnya serangga tersebut. Hal inilah yang dinanti-nantikan oleh bunga : terjadinya penyerbukan atas dirinya.
          Sering-sering warna anggrek mengalami perubahan-perubahan. Bunga yang sering kali mengalami perubahan ini didatangi oelh jenis-jenis serangga yang tergolong cerdas. Jenis serangga yang cerdas misalnya lebah. Bau bunga memegang peranana yang penting dalam proses penyerbukan, karena dengan bau itu serangga dapat tertarik. Bahkan ada kupu-kupu yang dapat mencium baunya sampai berpuluh-puluh kilometer jauhnya.
Bentuk daripada tiap-tiap bunga berlain-lainan. Bentuk bunga ini memungkinkan bunga itu lekas terlihat oleh serangga dan juga untuk memudahkan berlangsungnya penyerbukan. Antara buga dan serangga terjadi jalinan yang erat. Bunga memerlukan serangga dan sebaliknya serangga membutuhkan bunga.
1)   Inflorescentia
Berdasarkan Inflorescentia atau karangan bunga ini Hans Thomale (LATIF) membagi tanaman anggrek atas dua golongan, yaitu :
1. Tanaman akrante
Yaitu tanaman dimana Inflorescentianya keluar dari ujung batang, misalnya Arundina bambusifolia, Epidendrum radicans.
2. Tanaman pleurante
yaitu tanaman dimana Inflorescentianya keluar dari samping batang, misalnya Vanda, Arachnis dan Dendrobium.

2)   Bunga
Daun bunga pada anggrek berjumlah 6 helai, Bagian dari bunga anggrek :
1. Sepal
Daun bunga apda anggrek ada 3 sepal yang akan membuka terlebih dahulu apabila bunga mulai mekar. Ketiga sepal ini biasanya agak sama bentuknya, sepal yang teraas disebut sepalum dorsale dan kedua sepal lainnya dinamakan sepala lateralia. Ini terletak di sebelah kiri kanan bawah. Ketiag-tiganya terletak dalam satu lingkaran.
2. Petal
Selain dari tiga sepal tadi, terdapat pula 3 petala, pada waktu bunga masih kuncup petal terbungkus oleh sepal. Ketiga petal ini dinamakan daun mahkota. Kedua petal yang paling atas mempunyai bentuk yang sama, sedangkan petal yang ketiga berlainan. Seperti juga sepal, petal tersusun dalam suatu lingkaran. Dua petal yang di atas tadi disebut petala lateralia dan petal yang ketiga disebut labellum atau bibir. Di Indonesia itu kerap kali disebut lidah, yang sebetulnya adalah terminologi salah. Bentuk bibir ataub labellum ini tiap-tiap jenis anggrek berlainan. Pada jenis bunga Cypripedium bentuk labellumnya sangat lucu, karena bentuknya menyerupai kantong atau selop, maka jenis ini sering pula dinamakan Sepatu Venus atau Lady slipper. Cypripedilum berasal dari kata-kata Kypris (Venus) dan pedilon (pantoffel). Cypripedilum adalah Paphiopedilum, yang berasal dari kata-kata Paphius (Venus) dan pedilon (pantoffel) atau sepatu, jadi artinya sepatu Venus datau Lady-slipper.
3. Gynostenium
Keistimewaan bunga anggrek bila dibandingkan dengan bunga lain yaitu mempunyai bentuk gynostenium atau putik bersatu dengan stamina ataui benang sari. Pada bunga biasa bentuk gynostenium dan stamen dan stamina merupakan bangunan sendiri-sendiri.
Pada bunga anggrek bentuk gynostenium dan stamen ini merupakan satu bangunan yang berbentuk tiang atau dalam bahasa Inggris disebut column, dalam bahasa Latin Gynostenium. Anggrek dapat pula disebut golongan Gynandrae. Gynandrae berasal dari kata gyn (bagian dari kata gynaecium atau putik) dan andrae (dari androecium = stamen atau benang sari). Karena putik dan benang sari menjadi satu maka disebut golongan Gynandrae. Pada Gynostenium atau columna terdapat stigma atau kepala putik yang merupakan suatu lubang. Di dalam stigma ini terdapat getah yang memungkinkan buga menerima pollinia atau tepung sari. Umumnya tepung sari mengelompok menjadi satu massa keras yang namanya pollinia. Pollonia yang mempunyai lempeng perekat atau discus viscidis disebut pollinarium, yang tidak mempunyai discus viscidis disebut pollinia saja.
Pada tiap negara jumlah pollinia ini tidak sama, ada yang mempunyai 2, 4, 6 atau 8 pollonia. Misalnya jenis Cattleya mempunyai 4 pollonia, Spathoglotis plicata mempunyai 8 pollonia dan jenis Vanda hanya 2 pollonia, yang tersusun pollinarium. Ovarium : Ovarium atau bakal buah ini menjadi satu dengan tangkai bunga dan letaknya selalu di bawah columna, sepal dan petal, ovarium ini sebagai lanjutan dari columna.   

III.    CARA MENANAM ANGGREK

          Untuk menanam anggrek ada bermacam-macam cara yang disesuaikan dengan sifat hidupnya,misalnya jenis-jenis anggrek yang sifatnya epiphytis atau anggrek tanah.
1.           Anggrek Epiphyt
Adalah anggrek yang menempel pada tanaman lain tetapi tidak merugikan pada tanaman yang ditempeli. Yang termasuk jenis ini yaitu : Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis dan Vanda daun atau blad Vanda.
1)     Cara menanam dengan pot.
Materi yang dibutuhkan yaitu :
a.         Pot : Pot yang akan kita pakai sebaiknya yang baru, dapat juga dipakai pot bekas tetapi terlebih dahulu harus dibersihkan dengan sikat kawat. Pot bekas ini kerap kali mengandung bakteri, jamur, lumut atau mungkin pot ini telah asam, sehingga perlu dibersihkan sampai betul-betul bersih. Pot yang kita gunakan harus disesuaikan dengan besarnya tanaman, selain itu dipilih pot yang sesuai dengan jenis tanamannya. Jenis Vanda lain dengan pot jenis Phalaenopsis, Vanda meminta pot yang dalam, sedangkan Phalaenopsis atau anggrek bulan memerlukan pot yang tidak dalam.
b.         Stick atau tiang penahan : untuk tiang penahan bisa digunakan kayu dipotong persegi panjang dengan panjang dan lebar + 1 cm dengan tingginya disesuaikan dengan tanamannya. Dapat pula digunakan stick bambu yang telah dihaluskan, selain itu dapat digunakan juga kawat yang diameternya + 3 – 4 m, harganya agak mahal tetapi tahan lama.
Supaya tiang penahan atau stick itu lebih kokoh berdirinya dibuat misalnya saja dengan bentuk seperti salib atau bentuk lainnya.
c.        Pecahan batu bata atau genting.
d.        Pakis atau kulit pinus yang dibuat potongan kecil-kecil dan telah direndam dengan alas makanan.
e.        Untuk mengganti pakis atau kulit pinus dapat digunakan arang, kayu bakar atau sabut kelapa.

2)     Cara menanam anggrek dengan ditempelkan pada pohon atau pada pakis papan.


Jika anggrek kita tempelkan pada suatu pohon, maka anggrek cukup diikat menempel pada pohon tadi dengan tali plastik, tali ijuk atau tali lain yang tidak berkarat. Setelah keluar akanya dan telah melakt erat-erat, tali bisa diambil. Cara yang lebih rapi dan kokoh adalah menggunakan kawat yang kuat, dipotong-potong panjangnya + 5 – 6 cm, lalu dibengkokkan menjadi seperti huruf U. kawat digunakan untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada papan pakis atau pohon.
2.           Anggrek Terrestris atau Anggrek tanah
1)     Cara menanam dengan pot.
Untuk menanam anggrek tanah atau anggrek terrestis, misalnya Renanthera, digunakan pot dengan ukuran diameter kira-kira 25 – 30 cm. tiang atau stick dipasang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi dengan pecahan batu bata atau genting +1/3 bagian pot. Anggrek yang akan ditanam diletakan ditengah-tengah dan akar disebar merata, dijaga jangan sampai ada akar yang ada diluar pot. Batang anggrek diikat erat-erat pada stick atau tiang penahan dengan tali sedemikian rupa sehingga mengikatnya jangan terlalu kendor atau terlalu erat betul. Kemudian pot diisi dengan pupuk kandang yang telah dicampur sisa sampah yang telah terurai, samapai kira-kira 2/3 bagian pot. Pupuk kandang yang terbaik adalah kotoran kuda.
2)     Cara menanam anggrek tanah sistem bak dari batu bata.
a.        Satu deret batu bata yang diletakan berjajar
Cara membuat bak dari batu bata : Misalkan Renanthera sejumlah 120 tanaman akan ditanam dalam bak dari batu bata dalam 2 deret, untuk ini diambil ukuran 40 cm x 2 m, dan tinggi bak 2 lapis batu bata. Untuk membuat bak dari batu bata ini, baik dibuat diatas tanah, jika tanahnya gak kerap basah. Jika tanahnya kering bak dibuat dibawah tanah. Kalau tanah biasa, artinya tidak kering tau becek, satu deretan batu dibuat dalam tanah dan satu deretan lagi di atas tanah.
Membuat bak : tanah dimana akan dibuat bak digali, dalamnya sesuaikan dengan tempatnya. Jika tanahnya becek tanah yang kita gali + 10 cm dibuat ukuran 40 cm x 2 m dan jika tanahnya kering betul, tanah digali sedalam + 20 cm. Tanah yang telah digali ini kelilingnya diberi batu bata yang diletakan berjajar berdiri pada sisi yang panjang.
b.        Dua deret batu bata yang dipasang berseling
Jarak antar batu bata yabg satu dengan yang lain + 3 cm. di atas batu bata tadi diberi lapisan semen yang telah dicampur dengan pasir setebal 2 – 3 cm, hingga berkeliling. Di atasnya kemudian diberi satu lapisan atau satu deret lagi batu bata yang berseling dengan bawahnya.
c.        Cara memasang tiang penahan dan tiang yang melintang
Cara memasang tiang penahan : di sini penahan yang kita pakai biasanya kayu jati dengan ukuran 4 x 4 cm dan tingginya biasanya 2,25 – 2,5 m. Selain dengan kayu jati untuk tiang penahan ini dapat digunakan juga besi yang berupa pipa atau besi siku-siku. Ini akan lebih kokoh jika dibandingkan dengan kayu jati. Jumlah tiang penahan kayu jati atau besi yang kita butuhkan 6 buah dengan ukuran 2 – 2,25 m, dan 2 buah dengan ukuran panjang + 40 cm. Untuk memasang tiang penahan itu, keempat pojok bak bagian dalam digali sedalam + 30 cm. dipasang 4 buah tiang yang berdiri pada tanah yang telah digali tadi, lalu ditimbuni dengan tanah. Untuk lebih kokohnya lagi, sebelum ditimbun tanah terlebih dulu ditimbuni dengan batu.
Pada 2 tiang yang tegak dipasang tiang yang letaknya melintang, dengan tinggi yang disesuaikan dengan tinggi tanaman, misalnya untuk tanaman yang tingginya + 50 cm maka tinggi tiang yang melintang ini + 20 – 25 cm. Untuk tanaman 1 m, tingginya dapat + 60 cm.
d.        Cara menanam anggreknya
Cara menanam anggreknya : menanam anggrek pada sistem bak ini prinsipnyadsama dengan cara menanam anggrek pada pot. Di sini bak mula-mula diisi dengan pecahan batu bata atau genting setinggi 1/3 bak. Tanaman kita susun berjajar di atas batu bata tadi dengan jarak yang diatur supaya antara tanaman yang satu dengan yang lain daunnya jangan sampai ada yang bertumpuk. Jarak yang sebaiknya tanaman, yaitu sedemikian sehingga antara ujung daun tanaman yang satu dengan ujung daun tanaman yang lain jaraknya + 1 cm atau hampir bersinggungan tapi tidak bertumpuk. Setelah diatur berjajar lalu ikat pada tiang yang melintang dengan tali plastik.
Jika tanaman jumlahnya banyak, cara menanam yang baik yaitu 3 atau 4 tanaman diikat pada satu tempat dengan daun diatur supaya satu arah. Tanaman yang telah diikat tiga-tiga atau empat-empat diletakan berjajar di atas batu bata dengan jarak seperti telah diterangkan di atas tadi, lalu tanaman diikat pada tiang yang melintang dengan tali plastik.
Kalau sudah selesai mengikat tanaman tadi, di atas batu bata atau genting diberi sampah yang telah terurai, baru di atasnya lagi diberi pupuk kandang sampai kira-kira 2/3 tinggi bak.

IV.     PENEMPATAN TANAMAN

          Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penempatan tanaman :
1.           Pengaruh cahaya matahari
Pada siang hari didalam daun terjadi proses asimilasi zat arang atau photoshynthese. Hasilnya dipakai untuk membangun tubuh, memperbaiki kerusakan-kerusakan, sebagai sumber energi dan membentuk cadangan makanan bagi tanaman. Terang cahaya sangat dibutuhkan sekali oleh tanaman.
Cahaya yang diperlukan untuk tiap-tiap jenis anggrek :
1)   Untuk jenis-jenis Acachnis Maggi Oei, Apple blossom, Renantera, Vanda pensil, Vanda quarter : tanaman inin membutuhkan cahaya matahari yang langsung, artinya tidak boleh di bawah kere atau bayangan pohon sedikitpun.
2)   Untuk jenis Vanda daun : Vanda rotchildiana, Vanda coerulea, Vanda quirino, Vanda insigna, jenis Dendrobium, Cypripedium dan Cattelya : tanaman ini harus mendapat sinar matahari untuk Cattleya 20 – 30%, Dendrobium 50%, Phalaenopsis 10 – 15%, Leaf Vanda 20 – 30%, Paphiopedilum daun hijau 10 – 15% dan daun yang berbintik-bintik 20 – 30%. Untuk ini bisa kita atur, misalnya diatasnya ditutup dengan kere yang anyamannya kita sesuaikan dengan kebutuhna sinarnya. Dapat juga ditutup dengan seng plastik atau dengan kaca warna putih susu. Jika tanaman Cattleya kurang cahaya matahari, tumbuhnya tinggi kurus, daun panjang sempit dan lunak, warna daun hijau tua. Sebaliknya jika cukup cahaya tanaman lebih pendek dengan pseudo-bulb yang gemuk keras dan kaku. Daun lebih lebar dan warna hijau muda, kerap kali ada selaput lilinnya. Dengan cahaya yang cukup akan sering keluar bunganya. Kalau terlalu banyak kena sinar matahari tanaman menjadi kekuning-kuningan, malahan kadang-kadang ada tempat-tempat yang terbakar. Sebelumnya ujung tanaman mengering dahulu.
Cattleya yang apada pinggir daunnya kemerah-merahan, berarti cahaya di sekitarnya optimum.
3)   Lain lagi untuk jenis Phalaenopsis atau anggrek bulan. Tanaman ini tidak banyak membutuhkan cahaya, yaitu + 15 – 30% sudah cukup, begitu pula jenis Papphiopedilum dan Aerides.
2.           Temperatur
Umumnya anggrek yang berasal dari daerah tropis, membutuhkan panas, kecuali anggrek yang cocok untuk tempat yang dingin misalnya jenis Paphiopedilum, yang hidup di pegunungan. Lain lagi tanaman-tanaman asal dari luar Cymbidium, Miltonia, Odontoglossum dsb.
Minimum temperatur adalah 12,7OC. jadi jika suatu temperatur malam jatuh di bawah 12,7OC maka tempat ini tidak dianjurkan untuk tanaman anggrek.
Menurut NORTHEN :
Temperatur ada hubungannya dengan :
1)   Asimilasi (pembuatan cadangan makanan, material tumbuh).
Telah diterangkan bahwa asimilasi adalah proses hidup dimana bahan-bahan dari luasr tumbuh-tumbuhan seperti air, CO2 dan garam dipakai untuk membuat cadangan makanan, reparasi atau pendeknya untuk pembangunan.
2)   Disimilasi (menguraikan makanan, pernafasan).
Desimilasi yaitu membongkar, menguraikan zat-zat cadangan makanan, zat-zat kimia dari bahan-bahan tubuh tanaman dengan maksud dijadikan energi panas atau energi lain. Pada siang hari yang cerah dan panas, tanaman anggrek melakukan aktivitas : Asimilasi giat karena udara cerah, Disimilasi giat karena udara panas, Tidak ada pertumbuhan.
Pada saat tersebut di atas, misalnya temperatur +40OC, pembuatan cadangan makanan atau material sel sangat pesat, tetapi tanaman tidak tumbuh karena disimilasi juga besar sehingga apa yang diuraikan sebesar yang dibuat.
Pada siang hari yang cerah agak kurang panas tanaman anggrek melakukan aktivitas : Asimilasi giat karena udara cerah, Disimilasi kurang giat karena udara kurang panas, Zat yang dibuat lebih besar daripada yang diuraikan, jadi tanaman anggrek mengadakan pertumbuhan.
Hubungan cahaya matahari dengan temperatur :
Pada siang hari jika matahari tertutup oleh awan maka asimilasi akan berkurang. Kalau temperature tetap tinggi disimilasi tetap tinggi, tanaman kehilangan cadangan makanan. Sebaliknya cahaya cerah, temperature agak kurang, maka akan terjadi pertumbuhan. Kadang-kadang untuk pertumbuhan dan pembuatan kuncup dibutuhkan temperatur minimum tertentu.

3.           Basah dan kebasahan atau kelembaban
Banyak orang mengira bahwa tanaman anggrek menginginkan suasana basah kuyup terus-menerus, tetapi perkiraan itu salah sama sekali.
Tanaman anggrek tidak ingin basah terus-menerus, tetapi suka sekali kelembaban udara yang besar. Pada hakekat aslinya, humidity atau kebasahan usara yang diinginkan pada siang hari ialah 65% - 70%.
Disini perlu ditekankan berkali-kali, bahwa tanaman anggrek tak senang terlalu banyak air, banyak air adalah sangat jahat, menyebabkan busuk tunas (top-rot) atau busuk daun (leaf-rot). Bagi tanaman anggrek semboyannya adalah lebih baik kering daripada terlalu basah.

V.      CARA MENYIRAM ANGGREK

         Menyiram, disamping pemupukan dan pemberantasan hama merupakan masalah yang terpenting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Dalam hal menyiram, diminta perhatian benar-benar dari pemelihara anggrek. Penyiraman kadang-kadang tidak diperhatikan, sehingga pemelihara anggrek yang belum berpengalaman atau yang baru pada tingkat permulaan sering-sering mengalami kegagalan, hanya karena cara penyiraman yang keliru ini. Akibatnya tanaman itu rusak atau mati semua.
         Juka ada hujan lebat selama sejam tanaman anggrek harus cepat-cepat mengambil air dari air hujan ini, kalau tidak sehabis beberapa jam, batang dan dahan pohon mulai kering kembali. Di musim kemarau tanaman anggrek epiphyt kadang-kadang tidak kena hujan selama + 6 bulan. Tanaman-tanaman tersebut tidak mati kekeringan. Ini menunjukan betapa minimnya kebutuhan anggrek epiphyt terhadap air. Inilah yang dipakai sebagai falsafah dan pedoman penyiraman, yaitu jangan terlalu banyak siraman.
         Selain hal-hal di atas ada pula beberapa faktor yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penyiraman, yaitu antara lain :
1.           Macam-macam air yang dapat dipakai untuk menyiram
1)   Air leiding : air ini baik juga digunakan untuk menyiram, karena selain jernih juga steril, tetapi biasanya air leiding tinggi pH-nya, sehingga perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya dengan HCl. (pH yang baik sekitar 5,6 – 6.
2)   Air sumur: air sumur baik dipakai untuk menyiram karena mengandung mineral-mineral dari bahan tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, tetapi air sumur ini harus jernih. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pH-nya.
3)   Air hujan : air hujan yang kita tampung di dalam tong-tong atau di dalam suatu bak, sangat baik untuk menyiram.
4)   Air kali atau selokan : air kali atau air selokan mungkin juga baik, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri, atau lumut yang bisa menggangu anggrek atau tidak. Dipandang dari  sudutt isi makanana mungkin cukup baik.
2.           Hubungan isian pot dengan banyaknya siraman
Macam isian pot dan sifat-sifatnya :
1)   pecahan genting pres atau pecahan batu  merah
pecahan batu bata atau bata merah, menyerap air agak lebih banyak. Penyerapan air pecahan genting pres hanya sedikit dan mudah terjadi penguapan. Ini sangat baik berhubung sifat anggrek yang tidak begitu senang dengan air. Dalam hal ini pecahan genting pres lebih baik daripada pecahan batu merah, lagi pula tidak mudah lumutan. Besar kecilnya pecahan genting atau batu merah juga mempengaruhi penyerapan air. Makin kecil pecahan genting atau batu merah makin besar permukaannya, maka daya serap air juga lebih banyak, daripada pecahan genting yang besar. Ini semua harus diperhatikan dan diperhitungkan dalam penyiraman. Pecahan batu merah kecil siramannya lebih sedikit.
2)   Potongan sabut kelapa
Untuk daerah-daerah yang panas seprti jakarta atau surabaya pemakaian dengan sabut kelapa sangat menguntungkan, karena sifatnya menyimpan air. Tetapi untu daerah seperti bogor, bandung pemakaian sabut kelapa tidak begitu menguntungkan, karena isian pot akan selalu basah sehingga mudah menyebabkan pembusukan pada akar tanaman anggrek.
3)   Remukan akar pakis
Akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah menyerap air. Setelah beberapa bulan lebih banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih mudah menyerap dan menahan air.
4)   Potongan kulit pinus
Penyerapan air sukar dan mudah terjadi penguapan. Besar kecilnya potongan kulit pinus ini juga sangat mempengaruhi penyiraman. Jika potongan besar penyerapan kecil, jika potongan kecil-kecil permukaan luas, maka penyerapan agak banyak. Kulit pinus menyerap makanan sedikit. Untuk isian pot dengan kulit pinus yang besar-besar, air siramannya harus lebih banyak.
Bagi tanaman yang sudah besar pedoman penyiraman yang baik yaitu 3 – 7 hari sekali di musim hujan dan 1 – 3 hari sekali di musim kemarau. Perlu ditekankan disini sekali lagi lagi bahwa banyak air jauh lebih jahat daripada kurang menyiram.
3.           Hubungan temperatur dengan banyaknya siraman
Penguapan air yang cepat akan mempengaruhi baik pada tanaman karena :
a.    Penguapan air yang banyak ini menyebabkan pengangkutan dan penyerapan makanan oleh akar-akarnya. Ini berarti penambahan material tubuh tanaman dan cadangan makanan, maka tanaman tumbuh, asal airnya berisi makanan.
b.    Penguapan air yang terlalu banyak oleh karena panas yang terlampau tinggi tanpa mendapatkan tambahan air siraman akan mengakibatkan tanaman menjadi keriput dan akhirnya mati. Waktu panas, penyiraman yang kadang-kadang diselingi dengan pemupukan akan lebih baik sekali.
c.    Temperatur rendah, penguapan sedikit, penyiraman dikurangi.
4.           Hubungan aliran udara dengan air siraman
          Aliran udara akan membantu penguapan air. Jika tidak ada angin penguapan juga sedikit, maka jika waktu tidak ada angin terlalu sering menyiram, pot akan basah dalam waktu yang lama. Terlalu lama basah akan menyebabkan kebusukan pada akar-akarnya dan tunasnya. Tetapi jika ventilasi cukup, penguapan teratur, hal ini akan membantu transpor makanan, tanaman tumbuh baik. Aliran udara waktu musim hujan sangat dibutuhkan, untuk penguapan air yang melimpah. Pada musim kemarau ketika aliran udara menyebabkan penguapan yang sangat besar, perlu menyiram tanaman itu agak lebih sering, supaya terjadi keseimbangan antara penguapan air dan penyerapan pada tanaman itu. Baik pula pada waktu banyak penguapan pada air untuk menyiram ditambahkan sedikit pupuk.
5.           Hubungan siraman dengan humidity atau kelembaban udara
          Jika udara sangat lembab hingga tidak terjadi penguapan, tanaman tidak perlu disiram, karena akan menyebabkan pot menjadi terlalu basah. Jika ini berlangsung lama maka akan terjadi pembusukan pada akar dan tunas. Tetapi jika kelembaban kurang maka perlu diciptakan suasana yang lembab. Suasana lembab yang disenangi setiap anggrek itu dapat diciptakan dengan menyiram lantai atau sekitar tanaman anggrek tanpa membuat basah kuyup tanaman atau pot itu sendiri. Suasana lembab ini bisa dibuat pula dengan menyemprot udara dengan sprayer atau dengan alat pembuat lembab, humidifier.
6.           Hubungan macam-macam pot dengan penyiraman
          Macam-macam pot juga mempengaruhi penyiraman antara lain :
1)   Pot yang banyak lobangnya lekas kering dan pot yang lobangnya sedikit lebih lama basah
2)   Pot yang permukaannya luas dan tidak dalam akan lebih banyak penguapannya hingga pot tidak terlalu basah. Sedangkan pot yang permukaannya sempit dan dalam penguapan hanya sedikit sekali sehingga pot basah dalam waktu yang lebih lama.
3)   Pot yang besar lebih banyak menyimpan air dan lebih lama basah, pot kecil sedikit menyimpan air dan cepat kering. Dipandang dari sudut hematnya pakis dan kesehatan pot kecil lebih baik daripada pot besar.
4)   Pot yang dalam atau tinggi lebih mudah menahan air daripada pot yang dangkal

7.           Kebutuhan siraman untuk tiap-tiap jenis anggrek
1)   Untuk jenis epiphyt : Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Vanda daun atau blad Vanda dll. Pada jenis ini tidak begitu dibutuhkan banyak air. Pada tanaman anggrek yang mempunyai bulbus, misalnya pada Cattleya pada Pseudobulbnya banyak tersimpan air dan cadangan makanan. Jenis ini lebih tahan kekeringan daripada terlalu banyak air.
2)   Untuk anggrek jenis terrestris atau anggrek tanah : jenis Arachnis, Vanda terete, atau Vanda pensil, semua ini lebih suka air daripada jenis epiphyt. Penyiraman agak sering tidak apa-apa. Sebagai perbandingan : jika di musim kemarau anggrek tanah dapat disiram sehari sekali, maka yang epiphyt cukup 2 hari sekali.
8.           Penyiraman menurut besar kecilnya anggrek
1)   Penyiraman untuk seedlings
Tanaman ini tidak begitu membutuhkan air, tetapi senang sekali pada udara yang lembab, jadi jika penyiramannya dilakukan seminggu dua kali sudah cukup, malahan baik, asal potnya tidak selalu basah dan kelembaban dijamin terus-menerus tinggi.
2)   Penyiraman untuk mid-size, ukuran sedang
Pada waktu ini tanaman membutuhkan air relative lebih sedikit daripada seedlings karena pada waktu ini air dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan batang. Untuk tanaman ini cukup disiram 2 – 3 hari sekali.
3)   Penyiraman untuk flowering-size
Tanaman ini tidak membutuhkan banyak air, penyiraman 3 – 7 hari dalam hari-hari biasa sudah cukup.
Pada prinsipnya anggrek tidak begitu senang akan air yang melimpah terus-menerus lebih senang pada kelembaban, jadi anggrek itu lebih tahan terhadap kekeringan daripada terlalu banyak air.
9.           Akibat-akibat dari overwatering atau terlalu banyak air
1)   Kalau kebanyakan air maka isi pot terlalu basah, akar-akar tanaman tidak dapat melakukan pernafasan dan transpirasi sebaik-baiknya, kemudian membusuk dan mati.


2)   Kebanyakan air akan mengakibatkan bakteri dan jamur tumbuh dengan suburnya, dapat menyebabkan daun menjadi bercak-bercak, tunas-tunas busuk, akar busuk, kuncup banyak yang rontok.
3)   Terlalu banyak air, akar membusuk dan tidak bisa menyerap air, akibatnya daun menjadi keriput-keriput, seperti kekurangan air.
4)   Air yang terlalu banyak akan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme seperti bakteri, jamur atau ganggang. Ini mengakibatkan terjadinya substansi-substansi yang beracun, pakis lekas menjadi rusak, batu merah penuh lumut, bakteri atau jamur yang lebih sehat.

VI.     CARA MEMUPUK ANGGREK

          Unsur-unsur yang sangat dibutuhkan pleh tumbuh-tumbuhan yaitu unsur-unsur makro dan mikro. Unsure makro adalah unsur-unsur yang diperlukan mutlak dalam jumlah besar oleh tumbuh-tumbuhan. Termasuk unsure makro : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro yaitu unsure yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit, misalnya pemakaiannya dalam orde 0,0025 g per liter. Tetapi meskipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tanpa salah satu unsure mikro sama seklai hidupnya akan terganggu. Yang termasuk unsur-unsur mikro yaitu : Cu, Zn, Mo, Mn, V, Se, B, Si, dst.
1.           Unsur-unsur C, H, O :
Unsur-unsur ini diambil berupa CO2 dari udara dalam proses yang dinamakan asimilasi carbon atau asimilasi CO2 dan air dari tanah.
Selain dari tanah unsure H dan O, jadi H2O atau air dapat pula diambil dari air hujan, air siram. Air merupakan zat yang terpenting dan dibutuhkan sangat banyak. Karena air disini mempunyai bermacam-macam fungsi :
1)   Air sebagai pelarut dari zat-zat makanan
2)   Air dipakai untuk mengangkut zat-zat makanan
3)   Air dipakai untuk mengatur turgor dari sel-sel tumbuh-tumbuhan, karena kalau sel-sel itu tidak ada turgor atau turgornya kecil, maka tanaman akan kelihatan layu
4)   Air sebagai salah satu penyusun hydrat arang, gula, tubuh tanaman
5)   Air penting untuk pertumbuhan sel-sel
6)   Air sebagai medium untuk berlangsungnya bermacam-macam proses physis, chemis dan physiologis
7)   Air juga berfungsi untuk mengatur temperature pada tanaman itu.
2.           Unsur N atau Nitrogen :
Unsur Nitrogen dalam tanaman anggrek diubah terutama menjadi putih telur atau protein. Protein terdapat banyak pada bagian-bagian yang sedang tumbuh. Jadi unsur N dipergunakan terutama untuk pertumbuhan vegetatif.
Jadi guna unsur N untuk tanaman seolah-olah untuk menyuburkan pertumbuhan. Untuk tanaman yang masih kecil, yaitu yang masih dalam taraf pertumbuhan, unsure ini sangat dibutuhkan.
Unsur N dapat diambil sebagai pupuk dalam bentuk : ZA (Zwavelzuur Ammobiak) atau (NH4)2SO4, Urea dan Pupuk kandang.
Unsur Nitrogen itu kalau diserap tanaman nantionya akan diolah menjadi protein atau juga dinamakan putih telur. Putih telur didapatkan dimana-mana dalam sel-sel yang hidup.
3.           Unsur S (Sulpur atau belerang) :
Unsur S ini dapat diambil dalam bentuk : ZA atau (NH4)2SO4, MgSO4 atau garam inggris, Pupuk kandang.
Pupuk belerang dipakai antara lain untuk membuat Vitamin B1, penting untuk ketahanan dan pertumbuhan.
4.           Unsur P (Phosphor) :
Phosphor sangat penting bagi tiap tumbuh-tumbuhan. Phosphor berguna sekali untuk menyususn asam nuelein. Ini berarti tiap tanaman yang sedang tumbuh tentu membutuhkan phosphor yang banyak sekali. Jadi P dibutuhkan untuk pertumbuhan normal yang sehat. Phosphor dipakai tanaman yang cukup besar untuk pembungaannya (flowering-size). Karena P dibutuhkan banyak sekali untuk membantu pembentukan carbohydrate, cadangan makanan dsb. Singkatnya P dibutuhkan besar-besaran pada waktu seedlings dan flowering-size.




Unsur P ini dapat diambil sebagai Phosphat dalam bentuk pupuk sbb :
KH2PO4 (untuk larutan Knudson)
ES (Enkel super phosphate),        kadar P2O5    13 – 21 %
DS (Double supert phosphate),    kadar P2O5    38 – 45 %
TS (Triple super phosphate),        kadar P2O5    42 – 50 %
Pupuk kandang
5.           Unsur K (Kalium) :
Unsur K berfungsi : Memperlancar metabolism, mempengaruhi penyerapan makanan, mempengaruhi hydratasi dan berfungsi untuk menguatkan serabut-serabut, sehingga secara tidak langsung memperkuat tubuh.
Unsuk K siambil sebagai pupuk dalam bentuk : K2SO4, KNO4, Abu
6.           Unsur Ca (Calium) :
Unsur Ca diambil dalam bentuk pupuk : DS (Double supert phosphate), Ca (NO3)2, kapur (gamping) yang telah mati.
Unsur Ca dibutuhkan oleh tanaman antara lain : Untuk produksi cadangan bersama Magnesium, menghilangkan daya racun, mempunyai daya hydratasi dan mempengaruhi daya resorpsi makanan. Mempangaruhi dalam arti menaikan pH.
Untuk menyusun dinding sel tumbuh-tumbuhan. Biasanya tanaman anggrek dalam keadaan kecukupan Calcium, karena baik pot maupun batu bmerah dan tanah di Indonesia, umumnya mengandung cukup kapur.
7.           Unsur Mg (Magnesium) :
Fungsi unsur Mg untuk tanaman anggrek yaitu : untuk pembentukan Chlorophyl, untuk produksi cadangan makanan, materi tubuh.
Unsur Mg ini diambil dalam bentuk pupuk : MgSO4 atau lebih dikenal dengan nama garam inggris.
Tambahan pupuk MgSO4 sebesar 0,25 per liter cukup baik.
8.           Pemupukan :
Dibawah ini dicantumkan kombinasi pupuk yang baik sekali yaitu :
Bagi tanaman anggrek
N
P
K
Untuk seedlings (bibit)
60
30
10
Untuk mid-size (ukuran sedang)
30
30
30
Untuk flowering-size (ukuran berbunga)
10
60
10
1)   Pemupukan untuk seedlings dengan N, P, K
Perbandingan N, P, K untuk seedlings sebaiknya 60 : 30 : 10, disini unsur N lebih banyak dibutuhkan anggrek mengingat unsur N dibutuhkan oleh tanaman untuk membentuk protein yang perlu sekali bagi pertumbuhan dan perkembangan anggrek
Unsur N dapat diambil dari pupuk : ZA dan urea.
Unsur P dapat kita pakai pupuk : ES, DS, TS.
Dan K nya diambil dari Kalium sulfat (K2SO4).
Selain dengan N, P, K buatan tadi, bias juga kita gunakan pupuk buatan lain yang mengandung unsur-unsur N, P, K.
2)   Pemupukan untuk mid-size dengan N, P, K
Untuk tanaman inin perbandingan N, P dan K yang dibutuhkan yaitu 30 : 30 : 30, disini dapat digunakan pupuk buatan N, P dan K Rustica-yellow.
Karena perbandingan disini sama banyak, jadi tidak perlu kita tambahkan pupuk lain.
Jika tidak mempergunakan pupuk buatan khusus, maka dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung unsur N, P dan K.
3)   Pemupukan untuk pembungaan (flowering-size)
Unsure P didalam dunia peranggrekan digunakan, karena fungsi P kecuali untuk pertumbuhan tanaman, juga untuk pembungaan dan pembuahan. Anggrek yang mencapai flowering-size sebaiknya dipupuk dengan perbandingan NPK = 10 : 60 : 10
4)   Macam-macam pupuk lain
Pupuk buatan yang sangat lengkap unsur-unsurnya yaitu : Hyponex, Welcro, Wuchsal, Orchifert.
Teknik member pupuk dengan pupuk buatan ini bermacam-macam :
a.    Dalam bentuk padat atau powder
Ini dapat dilakukan dengan ditaburkan dengan hati-hati jangan sampai tersangkut pada daun atau batangnya, karena ini bias menyebabkan daun atau batang tadi terbakar.



b.    Disiramkan
Keistimewaan pada anggrek, yaitu daunnya dapat menyerap air serta garam-garam yang terlarut didalammnya. Maka cara pemupukan dengan disiramkan pada daun anggrek bias dilakukan dimana-mana.
c.    Spraying atau penyemprotan
Pemupukan dengan cara spraying ini baik sekali karena makanan itu langsung dihisap oleh daun. Tujuan lain yaitu seandainya didalam akar sendiri terjadi gangguan, misalnya terjadi pembusukan pada akar. Dengan sendirinya akat tidak dapat menghisap makanan tadi.
Dengan jalan spraying maka tanaman bias mendapatkan makanan melalui daunnya. Akarnya ditutup plastik.

Pemupukan dengan pupuk kandang :
       Macam-macam pupuk kandang yang sering digunakan adalah : kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dll.
       Pupuk kandang bersifat : membantu dalam penyimpanan air, apa lagi jika musim kemarau.
       Keburukannya : didalam kotoran hewan tadi kerap kali ada bakteri-bakteri atau jamur yang dapat merugikan tanaman anggrek.
       Mengenai pemakaian pupuk kandang dianjurkan agar sebelumnya itu digoreng terlebih dahulu. Maksudnya jika disitu terdapat bakteri atau jamur, maka akan mati semua. Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda. Pupuk kandang sebaiknya dihancurkan terlebih dahulu, supaya sifat-sifatnya physis, chemis merata.
       Waktu pemupukan : jika belum diketahui betul-betil sifat pupuk, (ini berlaku pula untuk pupuk zat kimia umumnya), pemakaian bactericide dan pemakaian obat-obat serangga khususnya sebaiknya dilakukan jangan pada waktu siang hari yang panas. Pupuklah waktu pagi-pagi benar atau setelah jam 17.00 (jam 5 sore).


DAFTAR PUSTAKA
Sutarni M. Soeryowinoto : Merawat Anggrek, Penerbit Yayasan Kanisius, 1974

Tidak ada komentar:

Posting Komentar