13 Juni, 2012

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens)


Sekilas Mengenai Wereng Batang Coklat......!!!!!!!.

Wereng Batang Coklat
Wereng Coklat biasa dikenal sebagai wereng batang karena biasa mengisap cairan batang padi. Selain menyebabkan kehilangan hasil, hama ini juga merupakan vektor virus penyebab kerdil rumput. Wereng hijau (Nephotettik virecenns dan N. nigropictus) biasa disebut sebagai wereng daun karena mengisap daun tanaman padi. Ia sekaligus sebagai vektor virus tungro.
          Siklus hidup wereng coklat dibagi dalam 3 fase yaitu fase telur, nimpa dan serangga dewasa(imago). Wereng coklat betina meletakan telur didalam pelapah dan tulang daun. Pada 7-9 hari setelahnya, telur tersebut menetas dan menjadi nimpa.Nimfa inilah fase yang paling berbahaya. Nimfa itu kemudian merusak tanaman dengan cara memakan dan menghisap cairan
yang ada dalam tanaman padi. Nimfa itu sendiri terbagi atas 5 instar. Instar pertama berwarna putih dan selanjutnya berubah coklat. Pada usia 13-15 hari, nimfa berkembang menjadi serangga dewasa.
         Serangga dewasa bersifat dimorfi : serangga dewasa ada yang memiliki sayap (Makroptera) dan ada yang tanpa sayap (Brakiptera). Makroptera dewasa bersayap sempurna sehingga memungkinkan hama ini berpindah dari areal yang satu keareal padi lainya. Setelah menemukan tanaman padi yang masih hijau (dengan makan cukup), generasi berikutnya merupakan brakiptera betina dan makroptera jantan. Makroptera betina akan terbentuk karena berbagai hal : Pertambahan populasi, jumlah makanan berkurang dan perubahan cuaca.
          Wereng coklat mempunyai kemampuan membentuk biotipe baru. Pembentukan biotipe baru ini terjadi bila terjadi pergantian varietas padi yang tahan wereng. Penggunaan Insektisida yang kurang tepat juga akan memunculkan biotipe baru yang menyebabkan wereng tersebut semakin kebal terhadap Insektisida yang diberikan.
         Pada batang padi yang terserang, ditempat bekas hiasapan akan tumbuh cendawan jelaga. Daun dan batang tanaman padi akan kering dan mati. tanaman menjadi kerdil dengan bagian ujung daun berwarna kuning hingga kuning kecoklatan. Malai yang di hasilkan kecil. Pada Populasi yang tinggi dapat menyebabkan tanaman menguning atau kering seperti terbakar (hopper burn).

Langkah Pengendalian :

         Pengendalain wereng coklat dapat dilakukan dengan mencegah penyebaran dan perkembangan hama itu, Pertama Monitoring atau pemantauan secara rutin dan terjadwal. Kedua, pengolahan tanah sisa singgang tanaman yang terserang wereng coklat akan hilang dengan,  cara mengolah tanah sesegera mungkin setelah tanamn di panen. Ketiga, Penggunaan varietas unggul tahan wereng diantaranya : Cisadane, Cisokan, Membaramo, Merauke, Dodokan dll. Keempat, pemusnahan selektif terhadap padi yang terserang ringan dan eradikasi total saat serangan berat. KeLima sebagai pamungkas dengan menggunakan Insektisida yang tepat, terdaftar di Komisi Pestisida, Jasad sasaran untuk wereng pada tanamn padi. seperti Confidor 5 WP dengan dosis dan cara penggunaan lihat di kemasan Produk. Carilah produk yang mempunyai sifat Long Lasting Efect (daya tahan lama pada tanam), sehingga sekali aplikasi dapat mengendalikan wereng coklat 2-3 minggu setelah aplikasi. Penurunan populasi wereng coklat dapat diamati seminggu sekali untuk memantau populasi wereng. Teknik penyemprotan untuk wereng coklat karena hama ini berada dibawah, agar efektif arahkan secara merata keseluruh permukaan batang. Lakukan pembukaan daun-daun tanaman untuk meudahkan peyemprotan. Lebih baik menggunakan Double Cone Nozel, sehingga semprotan dapat mengarah ke kiri dan kanan barisan tanaman. Penyemprotan hanya mengenai permukaan daun kurang afektif karena wereng coklat menyerang batang.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar