12 Juni, 2012

BUDIDAYA TIMUN


PERSEMAIAN
Benih disemai dalam bumbungan plastik sebanyak 1 biji tiap bumbungan. Media tanam terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Benih ditanam sedalam 0,5 cm dengan posisi akar menghadap ke bawah. Ukuran polibag yang umum digunakan adalah 7 X 8 cm dan sudutnya diberi lubang. Pembibitan harus diberi naungan dan kelembaban tanah harus dijaga selama persemaian. Pada saat bibit telah muncul dua daun, bibit sudah siap dipindahkan ke bedengan penanaman.

PERSIAPAN LAHAN
Tanah diolah dengan cara dibajak atau dicangkul sebaik mungkin. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kebutuhan. Buat lubang tanam dengan jarak 70 X 40 cm. Pemakaian mulsa plastik pada musim kemarau sangat dianjurkan guna mengurangi penguapan air dan menahan tumbuhnya gulma. Untuk sterilisasi tanah, gunakan fungisida Kocide 77WP dengan dosis 4-5 sendok makan per 10 liter air dan disiramkan ke lubang tanam dengan volume 150 ml/lubang sehari sebelum tanam.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Lalat Buah (Bactrocera/Dacus sp.)
Hama ini biasanya menyerang pada saat buah masih muda dengan cara menusuk buah dan menghisap cairan buah. Gejala yang ditimbulkan adalah buah menjadi bengkok atau bentuknya tidak normal. Pada saat menusuk lalat juga meletakkan telur yang akan menetas dalam buah. Bekas tusukan dapat terkontaminasi oleh jamur atau bakteri yang dapat menyebabkan buah menjadi busuk. Bila terjadi serangan ini dianjurkan segera menyemprot dengan insektisida yang dianjurkan pada waktu pagi dan masih ada embun atau dengan memasang perangkap lalat menggunakan Methil Eugenol.
Penyakit Downey Mildew (Pseudoperonospora cubensis)
Penyakit ini banyak menyerang pada saat musim penghujan dengan gejala adanya bercak-bercak pada daun dengan warna kuning terang, gejala lebih lanjut daun menjadi kering. Untuk pengendalian serangan yang ringan dianjurkan untuk menggunakan fungisida Kocide 54WDG atau fungisida Victory 80WP dengan konsentrasi 2-3 g/L, sedangkan untuk serangan berat dianjurkan untuk mencampur fungisida Kocide 54WDG atau Victory 80WP dengan fungisida Starmyl 25WP dengan konsentrasi 0,5-1 g/L.
Penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum) dan layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Penyakit layu Fusarium ditandai dengan gejala layu yang bertahap dimulai dari bagian tanaman paling bawah lalu naik keatas, sedangkan layu Bakteri ditandai dengan gejala layu yang tiba-tiba sementara daun dan batang tanaman masih hijau. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan mengocor dengan fungisida Kocide 77WP dengan konsentrasi 5 g/L pada lubang tanam. Pengocoran pertama sehari sebelum tanam dan diulang setiap satu minggu sekali.

PEMELIHARAAN
Budidaya timun secara umum yang dilakukan oleh petani di Indonesia dengan menggunakan dua sistem, sistem telasah dan menggunakan lanjaran. Agar diperoleh hasil panen yang optimal baik kualitas maupun kuantitasnya, penanaman timun dianjurkan untuk menggunakan lanjaran terutama untuk penanaman pada musim penghujan.

Pupuk
Saat Olah Lahan (kg/ha)
Saat Tanam (gr/tan)
Susulan I
10 HST (gr/tan
Susulan II
24 HST (gr/tan)
Susulan III
44 HST (gr/tan)
P.kandang
ZA
SP-36
KCL
10.000
-
-
-
3
3
3
-
2
-
-
-
2,5
-
-
-
4
-
-

 Catatan: Pupuk Susulan diberikan disamping tanaman sejauh 10-15 cm










Tidak ada komentar:

Posting Komentar